Timnas.co – Statistik Shayne Pattynama vs Pratama Arhan menarik dibahas untuk melihat siapa yang punya kuaitas jempolan untuk mengisi bek kiri Timnas Indonesia.
Baru-baru ini, Shayne Pattynama dan Pratama Arhan komentari rumor persaingan posisi bek kiri di skuad Timnas Indonesia. Kedua pemain diketahui memang sama-sama berposisi sebagai bek kiri.
Sejauh ini, skuad Timnas Indonesia era Shin Tae-yong selalu memainkan Pratama Arhan di posisi bek kiri. Pemain yang kini berkarier di Jepang itu sulit digantikan.
Pada Piala AFF 2022 kemarin Shin Tae-yong memanggil Edo Febriansah, pemain Rans Nusantara mengisi posisi yang sama.
Akan tetapi, keberadaannya di Timnas cuma jadi pelapis Pratama Arhan. Sepanjang turnamen, ia hanya dimainkan dua kali. Satu kali sebagai starter satu kali sebagai pemain pengganti.
Namun, resminya Shayne Pattynama menyandang status WNI menimbulkan beberapa spekulasi. Salah satunya kehadiran pemain Viking FK itu mengancam posisi Pratama Arhan.
Mengapa tidak? Shayne Pattynama, memang memiliki posisi asli sebagai bek kiri. Selain itu, ia juga bisa dimainkan sebagai gelandang bertahan.
Usai pengambilan sumpah kemarin, Shayne sudah mengirim sinyal ingin mengisi posisi bek kiri di Timnas Indonesia.
“Saya ingin masuk skuad inti Timnas Indonesia. Jadi bek kiri suatu kehormatan bagi saya,” kata Shayne Pattynama.
Di level klub, kedua pemain memiliki statistik yang kontras. Shayne Pattynama adalah pemain yang sangat diandalkan Viking FK di posisi bek kiri.
Musim lalu, Shayne mencatatkan 18 pertandingan di Liga Norwegia dan tiga penampilan di ajang NM Cup.
Kemudian, di musim ini pemain berusia 24 tahun itu mendapat debutnya bermain di kualifikasi UEFA Europa Conference League.Shayne bermain tampil sebanyak enam kali dengan torehan satu assist.
Secara keseluruhan, Shayne Pattynama telah mencatatkan 55 kali pertandingan. Dari 55 pertandingan itu, Shayne menorehkan dua gol dan enam assist.
Hasil ini berbanding terbalik dengan karier Pratama Arhan di Tokyo Verdy. Sepanjang musim lalu, pemain berusia 21 tahun itu hanya sekali diturunkan di Liga 2 Jepang.
