Timnas.co – PSSI meminta suporter Timnas Indonesia sabar menunggu proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh rampung.
Hal itu disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hamdan Hamedan.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Hamdan memastikan proses naturalisasi kedua pemain sudah tinggal selangkah lagi rampung.
Jordi dan Sandy tinggal menunggu SK presiden. Jika SK sudah ditandatangani, tahap akhir proses naturalisasi yakni sumpah Warga Negara Indonesia (WNI).
“Apapun itu, kita jalani dan hormati bersama proses naturalisasi ini sesuai undang-undang yang berlaku di negeri ini. Dan memang sudah hampir selesai terkait Jordi dan Sandy,” tulis Hamdan.
“Saat ini kita menunggu bersama ditandatanganinya Kepres terkait mereka oleh Yth. Bapak Presiden @jokowi. Beliau adalah seorang pecinta sepakbola dan amat menaruh perhatian terhadap kemajuan sepakbola Indonesia dan Timnas. Hormat dan dukungan saya untuk beliau,” tulis Hamdan.
“Setelah Kepres, tentunya ada sumpah kewarganegaraan. Lalu mereka bisa punya KTP dan Paspor,”sambung Hamdan.
Jordi Amat dan Sandy ngebet bela Timnas Indonesia
Hamdan mengaku hingga saat ini banyak suporter yang mengiriminya pesan terkait proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Hal itu menurutnya hal yang wajar karena para suporter tidak sabar menyaksikan aksi kedua pemain tersebut mengenakan kostum skuad Garuda.
Bahkan mereka sangat berharap baik Jordi maupun Sandy bisa membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 pada bulan Desember mendatang.
“Hari ini banyak sekali yang tag dan inboks terkait naturalisasi pemain senior. Dapat dipahami bahwa kita semua sudah tidak sabar ingin segera melihat @jordiamat5, @sandywalsh, dan @s.pattynama tampil membela timnas,” tulis Hamdan.
“Hal ini wajar dan dapat dipahami. Apalagi Piala AFF 2022 sudah di depan mata,” sambungnya.
Bukan para suporter saja. Kedua pemain malah ngebet ingin bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Saking ngebetnya, baik Jordi maupun Sandy kerap menghubungi Hamdan lewat telepon atau lewat pesan WhatsApp meskipun tengah malam.
“Di dalam Whatsapp Grup, saya pun dapat merasakan betul bahwa mereka sudah ngebet pol mau membela timnas. Kadang mereka WA atau telepon saya tengah malam menanyakan sudah sampai di mana berkas mereka,” kata Hamdan.
