Pelatih Timnas Indonesia U24, Indra Sjafri mengungkapkan taktik yang ia gunakan untuk mengalahkan Kirgistan di Asian Games 2022 (2023).
Pada pertandingan yang berlangsung di Zhejiang Normal University East Stadium, Zhejiang, Indonesia berhasil menaklukkan Kirgistan dengan skor 2-0.
Masing-masing gol dicetak Ramai Rumakiek dan Hugo Samir. Ramai Rumakiek mencetaknya di menit ke-58 dan Hugo Samir mencetaknya saat injury time babak kedua.
Meski di babak pertama mendominasi permainan, Indonesia justru kesulitan mengurai pertahanan Kirgistan. Tim asuhan Indra Sjafri itu bahkan nyaris tidak memiliki tembakan ke gawang.
Sebaliknya, Kirgistan justru rutin menebar ancaman ke jaring Indonesia. Untung saja beberapa peluang emas yang didapatkan belum bisa dimanfaatkan dengan baik.
Memasuki babak kedua, Indonesia mulai menaikkan tensi permainan. Mereka beberapa kali nyaris membobol gawang Kirgistan lewat aksi Syahrian Abimanyu di menit ke-52 dan Egy Maulana Vikri pada menit ke-57.
Sayangnya Dewi Keberuntungan belum memberkati dua kesempatan tersebut.
Barulah pada menit ke-58, Ramai Rumakiek berhasil memecah kebuntuan. Penyerang Persipura Jayapura itu berhasil mengelabui dua bek Kirgistan dan kemudian melepaskan tendangan keras terukur ke gawang yang dikawal Kurmanbek Nurlanbekov.
Tendangannya tidak berhasil dibendung sang kiper. Skor pun berubah menjadi 1-0.
Berusaha mengejar ketertinggalan, Kirgistan bermain lebih agresif dan rutin menyerang.
Kirgistan beberapa kali mendapat peluang emas lewat aksi Arsen Sharshenbekov pada menit 65 dan 89. Untungnya Ernando Ari berhasil melakukan penyelamatan penting bagi timnya.
Di injury time, Indonesia berhasil menggandakan kedudukan melalui kaki Hugo Samir. Bermula dari kesalahan bek Kirgistan, Hugo Samir berhasil mencuri bola dan melakukan tembakan mendatar melewati kiper yang sudah keluar jauh dari sarangnya.
Bola meluncur pelan menembus gawang Kirgistan. Skor 2-0 untuk kemenangan Indonesia.
Indra Sjafri mengaku laga kontra Kirgistan tadi berlangsung sangat sulit, khususnya di babak pertama. Meski lebih menguasai bola, tim asuhannya tidak mampu menembus lapisan pertahanan Kirgistan.
