Pelatih Timnas Indonesia, Shin tae-yong kehilangan 3 sosok pemain penting ini di dalam lapangan sehingga menyebabkan performa Timnas Indonesia tidak stabil saat menjalani dua pertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Melawan Irak, anak asuh Shin Tae-yong dibuat tak berdaya di Basrah International Stadion, tuan rumah Irak berhasil mempermalukan Timnas Indonesia dengan skor telak 5-1. (16/11)
Setelah itu, pada pertandingan selanjutnya Timnas Indonesia hanya mampu mendulang 1 poin ketika bertandang ke Filipina, Diatas kertas Timnas Indonesia sebenarnya jauh lebih unggul, namun hasilnya hanya mampu bermain imbang 1-1, itupun Skuad Garuda harus tertinggal lebih dahulu dari The Azkals. (21/11).
Jika mau menganalisis dari sisi lain, selain pernyataan resmi Shin Tae-yong yang mengatakan bahwa hasil kurang memuaskan Timnas Indonesia diakibatkan oleh faktor pemain kelelahan, maka terlihat jelas ada peran pemain kunci yang tidak dimaksimalkan.
Shin Tae-yong kehilangan 3 sosok penting di lapangan yang membuat ketidak seimbangan di dalam lapangan.
Kedatangan para pemain naturalisasi seperti Rafael Struick, Shayne Pattynama dan Sandy Walsh membuat kerangka formasi di lapangan menjadi “Overhaul” sehingga mengakibatkan “Unbalanced Formation”.
Sosok tiga pemain penting di Timnas Indonesia saat kualifikasi Piala Dunia tersebut adalah Witan Sulaeman, Pratama Arhan dan Rachmat Irianto.
Tiga pemain tersebut merupakan andalan Shin Tae-yong dan terbukti mampu memberikan kontribusi bagi Timnas.
Witan Sulaeman menjadi pemain paling subur milik Timnas Indonesia, bukan cuman bisa mencetak gol, namun Witan memiliki kemampuan umpan akurat dan permainan cepat satu dua yang menguntungkan tim.
Kini Witan lebih sering masuk di babak kedua dan di dua pertandingan terakhir melawan Irak dan Filipina terlihat betul ada perubahan ketika dia dimasukan, namun sayang sudah terlambat.
Pratama Arhan juga mulai kehilangan tempatnya setelah kedatangan Shayne Pattynama, Arhan yang jarang bermain di klubnya dulunya tetap menjadi andalan Shin Tae-yong.