Ironisnya, karena bukan olahraga sejuta umat seperti sepak bola, pemerintah lewat KONI ataupun Kemenpora tidak melakukan tindakan apa-apa. Akibatnya, banyak Pengurus Cabang yang kebingungan mau ikut yang mana. Hal yang sama sebenarnya juga terjadi di Asprov PSSI dimana ada “anak emas” dan “buangan”.
Atlet hoki baik yang field maupun indoor nyaris tidak punya kompetisi yang pasti. Kebanyakan mereka bermain dari kompetisi sekolah dan universitas.
Bahkan soal pembiayaan keberangkatan ke SEA Games pun, dana yang diberikan hanya ala kadarnya. Beda dengan sepak bola yang seakan tidak ada habisnya. Dalam kejuaraan 2022 Women's Hockey Asia Cup yang berlangsung di Oman saja, Timnas Putri berangkat dengan dana sendiri.
Timnas Putri memang hanya menjadi juru kunci tanpa mampu mencetak satu gol, namun melihat keseriusan mereka, pemerintah seharusnya bisa lebih memperhatikan.
Timnas Sepak Bola Putri juga sebenarnya sama. Kurang mendapatkan perhatian. Kompetisi yang dijanjikan masih sebatas angan. Tapi nasib mereka jauh lebih beruntung karena embel-embel sepak bola.
Jadi kapan sepak bola bisa berprestasi lagi? Apakah harus menunggu dicuekin dulu seperti hoki?