Tiongkok yang menjadi tuan rumah edisi perdana pada 1985 kalah oleh Jerman Barat di perempat final.
Kanada yang menjadi tuan rumah tahun 1987 hanya menjadi juru kunci Grup A tanpa pernah sekalipun menang dengan catatan sekali mencetak gol dan delapan kali kebobolan.
Italia yang dianggap negara kuat, saat menjadi tuan rumah tahun 1991 hanya mampu menempati peringkat ketiga Grup A dengan hasil sekali kalah dan dua kali imbang.
Tuan rumah Jepang langkahnya terhenti oleh Nigeria di babak perempat final pada tahun 1993.
Kejadian berulang saat Ekuador menjadi tuan rumah pada tahun 1995 yang langkahnya terhenti oleh Argentina di perempat final.
Mesir juga terhenti di perempat final oleh Spanyol pada tahun 1997.
New Zealand hanya menempati peringkat ketiga Grup A pada tahun 1999 dengan mencatatkan satu kemenangan dan dua kali kekalahan.
Tahun 2001, Trinidad dan Tobago mengikuti jejak Kanada pada 1987 dengan menjadi juru kunci Grup A tanpa pernah menang atau imbang.
Finlandia juga gagal lolos dari fase grup setelah hanya menempati peringkat ke-3 Grup A dengan sekali kemenangan dan dua kali kalah pada 2003.
Peru berakhir sebagai juru kunci Grup A pada tahun 2005 dengan sekali imbang dan dua kali kalah.
Korea Selatan yang termasuk hebat dalam sepak bola juga hanya mampu menempati peringkat ketiga Grup A pada tahun 2007 setelah hanya sekali menang dan dua kali kalah.
Uni Emirat Arab kembali menambah daftar tuan rumah yang menjadi juru kunci di fase grup dengan tiga kali kekalahan pada tahun 2013.
Chile berhasil lolos ke perempat final setelah menjadi peringkat tiga terbaik pada tahun 2015 namun dihajar Meksiko dengan skor telak 1-4.
Dan India menjadi tuan rumah terakhir yang menjadi juru kunci Grup A saat menjadi tuan rumah di gelaran Piala Dunia U-17 2017.
Melihat catatan tadi, sedikit pesimis melihat peluang Timnas Indonesia U-17 dalam gelaran Piala Dunia U-17 2023 nanti.
Indonesia memang terpilih menjadi tuan rumah menggantikan Peru yang mundur.
Dalam persiapannya saja, sudah terlalu banyak gembar-gembor dengan kehebohan di sana-sini. Mulai dari skuat hingga masalah venue.