Timnas.co – Menarik untuk melihat rapor Timnas Indonesia U-20 di Turki. Sepanjang menjalani pemusatan latihan di Turki, Timnas Indonesia U-20 sudah memainkan tiga laga uji coba melawan tim Eropa.
Tiga lawan Timnas Indonesia U-20 masing-masing klub lokal Turki, Cakallikli Spor, Timnas Turki U-20, dan Timnas Moldova U-20.
Dari tiga laga tersebut skuad Garuda Nusantara (julukan Timnas Indonesia U-20) memetik dua kemenangan dan menelan satu kekalahan.
Dua kemenangan diperoleh saat menekuk Cakalliklispor di pertandingan uji coba pertama dan menghajar Moldova U-20 di pertandingan ketiga.
Sedangkan saat melawan Timnas Turki U-20 di pertandingan kedua, Timnas Indonesia U-20 harus mengakui keunggulan tuan rumah.
TImnas Indonesia U-20 Selalu cetak gol
Di pertandingan pertama, Timnas Indonesia U-20 sukses menaklukkan Cakalliklispor dengan skor 2-1. Gol kemenangan Timnas dicetak oleh Ginanjar Wahyu Ramadhani dan Ricky Pratama.
Kemudian di pertandingan kedua Timnas Indonesia U-20 ditekuk Turki U-20 dengan skor 1-2. Gol semata wayang Timnas Indonesia U-20 dicetak oleh Dany Tri Pamungkas.
Terbaru atau dipertandingan ketiga, Marselino dan kawan-kawan sukses menghajar Moldova U-20 dengan skor 3-1 meski lebih dulu tertinggal 1 gol di babak pertama.
Rabbani Tasnim, Muhammad Ferarri, dan Marselino Ferdinan jadi aktor pencetak gol untuk kemenangan Timnas Indonesia U-20.
Dari hasil petandingan ini terlihat jika skuad arahan Shin Tae-yong selalu mencetak gol di tiga pertandingan uji coba terkahir. Marselino dan kawan-kawan tercatat sudah mencetak enam gol dan 4 kali kebobolan.
Kekurangan Timnas Indonesia U-20
Laga uji coba ini menjadi bagian dari program pemusatan latihan di Turki. Pemusatan latihan dilakukan untuk mempersiapkan Timnas U-20 pada dua ajang besar tahun depan yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20.
Sebelum bertolak ke Turki, Shin Tae-yong pernah mengkritik kondisi fisik pemain Timnas U-20 yang menurun. Oleh sebab itu, pemain Timnas U-20 diberikan latihan fisik dasar terlebih dahulu.
Setelah tiga laga uji coba, Shin Tae-yong mengungkapkan kekurangan Timnas Indonesia U-20 yang lain. Misalnya saat melawan Cakalliklispor, pemain lebih banyak diam ketika kehilangan bola ketimbang melakukan pressing lanjut.