Lebih lanjut, pemain yang berposisi sebagai full back kanan ini mengakui dirinya pernah dihubungi PSSI.
“Iya pernah ada kontak. Saya diberitahu harus punya paspor Indonesia,” kata pemain berusia 22 tahun ini.
“Pernah ada pembicaraan tentang itu (naturalisasi beberapa bulan yang lalu untuk melakukan itu,” jelasnya.
Sayangnya kelanjutan pembicaraan naturalisasi Yael Liesdek tidak berlanjut atau menguap begitu saja.
“Namun, belum ada kelanjutan lagi dari sisi saya dan mereka. Tapi kami sudah berbicara tentang hal itu (naturalisasi),” tukasnya.
Nah, Jay den Haan dan Yael Liesdek ini akan bisa menyingkirkan Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan dari posisi bek sayap di Timnas Indonesia.
Sebab Jay den Haan kerap bermain di sisi kiri. Ia juga bisa bermain di sektor kanan.
Sedangkan Yael Liesdek merupakan pemain yang berposisi utama sebagai bek sayap kanan. Ia juga mampu bermain di kiri.
Ancaman Asnawi dan Arhan
Oleh karena itu, jika Jay den Haan dan Yael Liesdek diproses naturalisasi, mereka bisa mengancam posisi Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Sejauh ini, Asnawi dan Arhan menjadi pemain yang diandalkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Akan tetapi, Arhan sedikit tergeser karena Shin Tae-yong memercayakannya kepada Shayne Pattynama.
Untuk bek sayap kanan, Shin Tae-yong masih memaksakan Asnawi Mangkualam. Bahkan ia menumpuknya dengan Sandy Walsh.
Alhasil pemain KV Mechelen ini terkadang tidak bermain di posisi aslinya.
Nah, jika nanti Jay dan Yael datang, persaingan di sektor sayap kanan atau kiri akan semakin ketat.
Jika tidak berkembang, maka Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan berpotensi terdepak dari Timnas Indonesia.
