Timnas Indonesia

Pertama Kali dalam Sejarah: 12 Pemain Naturalisasi dan Keturunan Perkuat Timnas Indonesia

400
12 Pemain Naturalisasi dan Keturunan Timnas Indonesia

Timnas.co – Jelang FIFA Matchday dan Piala Dunia U-20 ternyata Shin Tae-yong sudah menggunakan total 12 pemain naturalisasi dan keturunan untuk memperkuat , hal ini terlihat pada daftar pemain Timnas Senior dan Timnas U-20.

Untuk menjalani FIFA Matchday melawan Burundi, Shin Tae-yong memanggil 28 pemain dan 5 diantaranya merupakan pemain naturalisasi dan .

Mereka adalah Marc Klok pemain Persib Bandung, Shayne Pattynama yang bermain di Viking FK, Jordi Amat yang bermain di Johor Darul Takzim dan Elkan Baggott yang merupakan pemain keturunan Inggris.

Selain itu ada nama Sandy Walsh yang tidak masuk dalam skuad FIFA Matchday karena masih dibekap cedera. Sandy Walsh baru mendapatkan kewarganegaraannya pada akhir 2022 kemarin.

Selain itu dalam skuad , Shin Tae-yong meminta PSSI untuk melakukan naturalisasi terhadap Justin Hubner, Ivar Jenner dan Rafael Struick, ketiganya merupakan pemain asal Belanda.

Saat ini permohonan naturalisasi ketiga pemain tersebut baru saja disetujui oleh ketua DPR RI, Puan Maharani pada Selasa, 21/3/2023.

Selain ketiga pemain naturalisasi tersebut, Shin Tae-yong juga memanggil para pemain keturunan untuk memperkuat Timnas U-20 di Piala Dunia, mereka adalah Ronaldo Kwateh, Hugo Samir, Brandon Scheunemann dan Victor Dethan.

Ronaldo Kwateh merupakan pemain keturunan Indonesia – Liberia, Hugo Samir keturunan Indonesia – Brasil, Brandon Scheunemann keturunan Indonesia – Jerman dan Victor Dethan memiliki darah Kanada dari ibunya.

Untuk pertama kali dalam sejarah sepakbola Indonesia, tim nasional menggunakan jasa total 12 pemain naturalisasi dan juga keturunan. 

Jumlah ini tentunya sangat besar karena Shin Tae-yong naturalisasi hampir satu tim kesebelasan, praktis hanya posisi penjaga gawang saja yang tidak dinaturalisasi.

Namun proses naturalisasi dan penggunaan jasa pemain keturunan merupakan hal yang harus dilakukan untuk membuat skuad timnas Indonesia lebih kompetitif untuk bersaing di Asia Tenggara dan juga di Asia.

Exit mobile version