Timnas.co – Kiper tim nasional (Timnas) Indonesia, Nadeo Argawinata belum pasti tampil di laga semifinal Piala AFF Indonesia vs Vietnam.
Menurut dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi, kondisi terkini Nadeo Argawinata masih perlu observasi lebih lanjut. Meski begitu, ia mematikan bahwa cedera yang kiper andalan Indonesia alami itu bukan cedera serius.
“Soal Nadeo ya mudah-mudahan tidak apa-apa. Tadi kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di foto (MRI) dan dilihat secara keseluruhan tidak ada apa-apa. Cuma memar otot saja,” terang Syarif, melansir pernyataannya di media BolaSport.
“Mudah-mudahan (bisa tampil). Tapi dua hari ini akan kami evaluasi dan dilihat ke depannya.”
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga menegaskan bahwa cedera Bali United tersebut tidak parah. Namun demikian, dia juga belum bisa memastikan apakah Nadeo Argawinata bisa main di semifinal Piala AFF 2022 Indonesia vs Vietnam.
“Nadeo bukan cedera parah atau serius, jadi tidak ada masalah dan pemain semua kondisinya baik. Liat saja nanti, kalau masuk starting berarti dia tidak cedera serius kalau tidak masuk berarti cedera serius,” jelasnya.
Nadeo Argawinata Ingin Indonesia Tak Hanya Capai Final
Nadeo Arga Winata memasang target tinggi di Piala AFF 2022. Dia salah dua pemain dari klub Bali United yang dipanggil memperkuat Timnas Indonesia.
Tahun sebelumnya, Nadeo juga menjadi andalan Shin Tae-yong di kompetisi tertinggi Asia Tenggara ini. Saat itu, Timnas Indonesia melaju ke babak final Piala AFF 2020.
Timnas Indonesia berhasil mencapai final menghadapi Timnas Thailand. Meski akhirnya kalah, harus puas dengan posisi runner up.
Perjuangan ke babak final tidak terlepas dari peran Nadeo yang sukses tampil gemilalng di babak semifinal.
Saat itu, ia sukses mematahkan tendangan pemain Singapura untuk mendapatkan tiket melaju ke final.
Pada edisi kali ini, tiga penjaga yang memiliki kualitas sama menjadi bagian sentral skuad asuhan pelatih Korea Selatan ini.
Tentu persaingan akan terjadi, mengingat penampilan Riyandi bersama Persis Solo dan Syahrul Trisna dengan Persikabo 1973 tidak bisa dianggap remeh.