TIMNAS.CO – Bek asal Sorong, Papua bernama Yanto Basna menegaskan hasratnya bisa kembali ke Timnas Indonesia.
Yanto Basna adalah bek tangguh yang dimiliki Timnas Indonesia. Ia pernah menjadi andalan di lini belakang skuad Garuda.
Akan tetapi, kariernya bak meredup karena dibekap cedera. Yanto Basna pun tak dilirik oleh Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Kini Yanto Basna sudah sembuh dari cederanya. Pemain berusia 28 tahun ini bahkan memutuskan untuk abroad.
Yanto Basna kembali ke klub lamanya PT Prachuap FC yang merupakan tim Liga Thailand.
PT Prachuap FC merupakan mantan klub Yanto Basna pada tahun 2020 lalu.
Kala itu, ia membela tim Thailand tersebt selama dua tahun hingga 2022.
Karena cedera, nama Yanto Basna sempat meredum dan tergabung di Bhyangkara FC dan Kalteng Putra.
Akan tetapi, di Indonesia Yanto Basna tidak menjadi sorotan. Pada akhirnya ia memutuskan untuk bergabung klub lamanya PT Prachuap FC.
“Selamat datang kembali ke Sam Ao. PT Prachuap telaj mencapai kesepakatan untuk merebut Yanto Basna untuk kembali bersama,” tulis PT Pachuap FC.
Menariknya setelah memutuskan abroad ke Thailand, Yanto Basna mengungkapkan hasratnya.
Bek berusia 28 tahun ini berhasrat kembali dipanggil ke Timnas Indonesia.
Bahkan ia tidak takut bersaing dengan pemain naturalisasi yang kini memang banyak mengisi posisi bek di skuad Garuda.
“Target saya bisa kembali ke timnas (Indonesia). Saya tidak takut bersaing dengan pemain naturalisasi,: ucap Yanto Basna dikutip dari Instagram @/garudachampions
Kemudian Yanto Basna mengatakan mengapa dirinya kembali ke PT Prachuap FC.
Menurutnya ia sudah nyaman di sana dan akan membuat waktu adaptasinya tidak kesulitan.
“Saya juga sudah nyaman di Kota Prachuap. Jadi tidak kesulitan untuk adaptasi,” tegas Yanto Basna.
Catatan di Timnas Indonesia
Adapun bagi Yanto Basna sudah tidak asing mendapatkan panggilan di Timnas Indonesia.
Menurut Transfermarkt, Yanto Basna sudah mengantongi 14 caps bersama tim Merah Putih.
Bek tangguh ini melakukan debutnya pada 6 September 2016 lalu ketika Timnas Indonesia ditangani oleh Alfred Riedl.