CEO Leeds United Bill Fotherby, menelpon CEO Manchester United Martin Edwards pada November 1992. Tujuannya hanya menanyakan apakah Denis Irwin tersedia dalam bursa transfer Liga Premier Inggris 1992-1993 yang juga merupakan edisi perdana Liga Premier Inggris.
Tentu saja bek kiri namun berkaki kanan asal Irlandia tersebut tidak akan dilepas oleh Manchester United. Apalagi ke klub rival. Namun, pelatih legendaris Alex Ferguson meminta Martin Edwards untuk menanyakan ketersediaan Eric Cantona.
Tidak perlu menunggu lama, pada 26 November 1992, penyerang asal Prancis tersebut resmi berseragam Setan Merah.
Manchester United sendiri memulai musim dengan sangat mengecewakan. Isi skuat mereka terbilang sudah bagus. Hanya kurang katalis untuk melengkapi skuat yang sudah bagus tersebut.
Kegagalan merekrut David Hirst dari Arsenal, Alan Shearer dari Blackburn Rovers, hingga Matt Le Tissier dari Southampton membuat Alex Ferguson mengalihkan perhatian ke Eric Cantona.
Eric Cantona merupakan pemain hebat. Sayangnya, penyerang yang punya darah Catalan dan Italia Selatan ini sering menciptakan masalah. Muncul keraguan apakah langkah yang diambil oleh Alex Ferguson adalah langkah yang tepat.
Dan ternyata, Eric Cantona berhasil menjadi katalis kesuksesan Manchester United di era Premier League.
Hal tersebut juga dialami oleh Liverpool pada musim 2018-2019 setelah mendatangkan penjaga gawang asal Brasil, Alisson Becker.
Liverpool berhasil menikung Chelsea dalam perburuan Alisson dengan mahar yang cukup lumayan, 66.8 juta Poundsterling dibayarkan ke AS Roma.
Liverpool sendiri saat itu punya skuat mumpuni. Yang kurang cuma satu, penjaga gawang mumpuni.
Alisson Becker berhasil menjadi katalis dengan berhasil membawa Liverpool keluar sebagai kampiun UCL 2018-2019, disusul gelar juara Liga Premier Inggris setahun setelahnya.
Di level Internasional, ada Toni Kroos yang menjadi katalis Timnas Jerman pada Piala Dunia 2014. 4 tahun setelahnya, ada N’Golo Kante yang menjadi katalis bagi Timnas Prancis pada Piala DUnia 2018.
