Timnas Indonesia

Kritik Scaloni ke Timnas Indonesia tidak Seberapa, Ada yang Lebih Pedas!

149
×

Kritik Scaloni ke Timnas Indonesia tidak Seberapa, Ada yang Lebih Pedas!

Sebarkan artikel ini
Kritik Scaloni ke Timnas Indonesia
Dok PSSI

Pelatih , Lionel Scaloni mengkritik lemparan ke dalam Pratama Arhan yang menurutnya biasa saja dan tidak ada pemain yang spesial.

Komentar pelatih berusia 45 tahun tersebut kemudian disalahartikan oleh beberapa pihak. Padahal, Scaloni hanya berbicara obyektif sebagai seorang pelatih.

Memang, Scaloni juga memuji permainan Timnas Indonesia saat kedua negara bertemu pada laga 18 Juni 2023 lalu.

Menurut pelatih yang berhasil membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 tersebut, Timnas Indonesia sudah melakukan pekerjaan hebat. Dan saat ini Timnas Indonesia juga punya pelatih yang hebat, yaitu Shin Tae-yong.

Tapi sebenarnya,  komentar Scaloni tersebut masih jauh lebih “jinak” dibandingkan dengan komentar Cesar Luis Menotti.

Menotti yang juga merupakan mentor bagi Scaloni dan pernah membawa Argentina juara Piala Dunia 1978, pernah berkomentar cukup pedas tentang Timnas Indonesia.

Saat itu Argentina baru saja mengalahkan Timnas Indonesia U-20 dengan skor telak 5-0 dalam ajang Piala Dunia U-20 di Jepang. Dua gol Argentina dicetak oleh Diego Maradona.

Menurut Menotti, pemain Timnas Indonesia punya kecepatan dan talenta. Tapi bukan itu yang dibutuhkan dalam sepak bola.

Timnas Indonesia hanya mau bermain cepat saja. Tanpa irama yang jelas. Bagi Menotti, itu bukan permain sepak bola yang baik.

Ucapan Menotti terbukti hingga kini. Banyak pemain lokal yang hanya mengandalkan kecepatan saja. Tidak tahu kapan harus mengatur kecepatan. Pokoknya cepat sampai ke kotak penalti lawan, lalu tendang atau umpan sekenanya saja. 

Selain Menotti, Jose Mourinho juga pernah mengkritik pemain Indonesia saat Chelsea berhadapan dengan Indonesia All-Star pada 2013 silam.

The Special One berkomentar, jika pemain Indonesia tidak punya potensi yang spesial, maka bermainlah dengan kebanggaan dan kegairahan yang besar.

Mungkin karena konteks lawannya hanya “Indonesia All-Star” dan tidak memakai embel-embel Timnas Indonesia, kritikan Mourinho tersebut dianggap angin lalu saja. Padahal “Indonesia All-Star” bermaterikan pemain Timnas Indonesia.