Setelah sukses memimpin Timnas Indonesia senior di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret, STY dan jajaran pelatih akan kembali disibukkan dengan persiapan jelang bergulirnya ajang Piala Asia U-23.
Giliran skuad Timnas Indonesia U-23 yang akan dipimpin kembali oleh STY untuk menjalani Training Camp (TC) di Dubai dari tanggal 1-11 April.
TC tersebut dilakukan sebagai persiapan khusus sebelum menjalani laga di ajang Piala Asia U-23 di Qatar dari tanggal 15 April tanggal 3 Mei.
Sayangnya, jelang dilakukan TC terdapat isu kurang sedap menimpa skuad Timnas Indonesia U-23.
Berhembus kabar kencang jika beberapa pemain Timnas Indonesia U-23 kemungkinan tidak dilepas oleh klub mereka, alasannya karena ajang Piala Asia U-23 ini dilaksanakan dalam kalender non FIFA Match Day (FMD).
“Rencananya pada tanggal 1 April Timnas Indonesia U-23 akan melakukan training camp di Dubai. Tapi, harus koordinasi lagi dengan PSSI mengenai bagaimana rencana kedepannya.” Ungkap STY dalam video yang diunggah akun Instagram @vivagoal.
Jelang dimulainya ajang Piala Asia U-23 timbul kekhawatiran di pihak STY apabila segelintir pelatih klub menolak untuk melepas pemain mereka untuk bergabung ke Timnas Indonesia.
Untuk itu, STY ingin agar PSSI bisa berkomunikasi dengan baik dengan sejumlah klub di Liga Indonesia maupun klub luar negri yang dibela pemain Timnas Indonesia U-23.
“Semoga klub-klub (BRI Liga 1 dan klub luar negri) bisa bekerja sama untuk melepas pemainnya yang akan dipanggil.
“Saya mungkin tidak bisa menemui (berkomunikasi) dengan klub satu per satu, apalagi Timnas Indonesia U-23 sudah memiliki jadwal dari sebelum-sebelumnya. Jadi ya, seharusnya ada komunikasi antara PSSI dan klub (BRI Liga 1).” Tutur STY menambahkan.
Jika melihat statistik dan kondisi pemain Timnas Indonesia, banyak dari mereka yang menjadi pemain inti di klub yang mereka bela.
Karena itu, kecil kemungkinan jika semua pemain akan dilepas klub mereke untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23, baik itu pemain yang berkarir di dalam negri maupun pemain abroad.