Timnas Indonesia

Indonesia Dapat Belajar dari Betapa Profesionalnya Sepak Bola di Brasil

691
Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 (dok.PSSI)
Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 (dok.PSSI)

TIMNAS.CO – Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 yang saat ini berlangsung di Indonesia akan segera berakhir. Turnamen sudah memasuki fase perempat final dan final nantinya akan dimainkan pada 2 Desember 2023 di Stadion Manahan, Solo, pada pukul 19.00 WIB.

Tim tuan rumah, Timnas Indonesia U-17, telah kandas di fase grup A setelah dua kali imbang melawan Ekuador U-17 (1-1), Panama U-17 (1-1), dan kalah melawan Maroko U-17 (1-3). Indonesia urung lolos ke fase gugur setelah tak berada di urutan teratas pada kategori peringkat tiga terbaik.

Tim arahan Bima Sakti tidak lolos, tetapi hal itu tak mengejutkan sebab Indonesia U-17 bukan tim unggulan meski berstatus tuan rumah. Justru, dari Piala Dunia U-17, sepak bola Indonesia, dapat belajar banyak dari negara-negara lainnya.

Mereka yang lolos hingga perempat final saat ini menunjukkan permainan sepak bola yang dewasa dan matang pada usia muda, menunjukkan sistem yang sudah berjalan baik di negara mereka. Tak ayal menurut salah satu pelaku sepak bola Indonesia, , Indonesia bisa belajar banyak dari negaranya, .

“Yang membedakan Brasil dengan Indonesia, terutama berkaitan dengan aspek profesionalitas. Kebanyakan pemain Indonesia berpikir bahwa sepak bola itu masih sekedar hiburan, bukan profesi utama,” papar Jacksen dikutip dari Jawapos.

https://twitter.com/BolaSportcom/status/1727610420196974892

“Berbeda dengan para pemain di Brasil. Kalau kami bekerja di dunia sepak bola, fokus kami 100 persen untuk sepak bola. Jadi, kami menanggapi setiap aktivitas sepak bola itu sebagai kesempatan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan kita dan keluarga. Di situ ada perbedaan dari aspek profesionalisme.”

Lebih lanjut, mantan pelatih dan Persipura Jayapura itu juga menjelaskan betapa profesionalnya sepak bola di Brasil, bahkan sejak usia dini para pemain ditanamkan sifat tersebut.

“Di Brasil, setiap klub memiliki psikolog, terutama untuk pembinaan usia dini. Sebab, seorang pemain muda itu dianggap sebagai aset yang sangat berharga bagi klub. Semua infrastruktur yang dibutuhkan pemain untuk berkembang itu tersedia,” imbuh Jacksen.

Exit mobile version