Misalnya ketika ada pemain yang mencoba membuka ruang, tapi si pemegang bola justru tak memberikan umpan. Peluang gol pun pada akhirnya sulit tercipta.
Artinya, kalau ada pemain yang menciptakan ruang harusnya ada yang datang dan mengoper bola ke daerah pemain itu.
Kalah pengalaman
Timnas Indonesia U-20 merupakan tim yang berisikan pemain-pemain muda yang sedang mencoba mencari pengalaman sebanyak mungkin agar bisa bersinar di masa depan.
Sementara Prancis U-20 adalah klub memiliki pengalaman lebih banyak dari Timnas Indonesia. Hal itu jelas menjadi perbedaan yang amat besar.
Para pemain Prancis U-20 jauh lebih berpengalaman karena bermain di klub top Eropa.
Sebut saja Andy Diouf (FC Basel), Alexis Tibidi (SCR Altach), Matthis Abline (Stade Rennes), Alan Virginius (LOSC Lille), dan Elye Wahi (Montpellier).
Namun, namanya pertandingan sepak bola pasti semua bisa terjadi. Kalau Shin Tae-yong jeli memanfaatkan waktu untuk menambal kekurangan-kekurangan di atas, bukan tidak mungkin skuad berjuluk Garuda Nusantara itu balik meremukkan kekuatan Prancis U-20.
Sebaliknya, jika Timnas Indonesia U-20 keok dari Prancis U-20, positifnya skuad Timnas Indonesia U-20 mendapat pengalaman bermain dari Timnas Prancis U-20.