TIMNAS.CO – Menurut Johan Huizinga, seorang filsuf Belanda yang hidup pada tahun 1872-1945, pada dasarnya manusia adalah makhluk bermain (homo ludens).
Bermain adalah suatu bentuk dari ekspresi dan aktualisasi diri seseorang. Oleh karena itu dalam sejarahnya, banyak tercipta berbagai jenis macam permainan ataupun bentuk-bentuk mainan.
Pada akhir abad ke-20 mendekati abad 21, permainan elektronik atau video game mulai berkembang dan menjamur. Meski saat itu untuk ukuran masyarakat Indonesia, video game adalah barang mewah.
Saya ingat pertama kali bermain game sepakbola dengan judul FIFA 94. Masih jadul. Dan saya masih belum mengerti tentang sepakbola.
Lalu kemudian ada International Superstar Soccer (ISS) yang grafis dan cara bermainnya lebih seru daripada FIFA 94.
ISS inilah cikal bakal dari Winning Eleven atau PES yang kita kenal sekarang. Tapi saat itu masih tim dari negara-negara luar.
Baru pada tahun 1997, dirilis game FIFA 98 Road to World Cup. Nah di game ini kita bisa pakai Indonesia. Isi skuat Timnas di game tersebut yang saya ingat ada Alex Pulalo, Eri Irianto, Bima Sakti, Hendro Kartiko, Yeyen Tumena, hingga Kurniawan dan Nur Alim.
Tapi karena hanya untuk Playstation, saya tak pernah main. Hanya numpang main saja di rumah teman yang kebetulan punya. Apalagi saat itu Playstation harganya mahal.
Saya sendiri tak hobi main video game sepakbola macam FIFA, PES, atau sejenisnya meski saya suka main game. Tapi ada game sepakbola yang benar-benar membuat saya kecanduan. Game itu tak lain dan tak bukan adalah Football Manager.
Football Manager atau biasa disebut FM ini benar-benar laknat. Habis waktu kita untuknya. Game-nya sendiri simpel, kita berperang sebagai manajer klub atau negara. Lalu menyusun formasi, taktik, serta yang paling menarik tentu transfer pemain.
Di FM, database klub dan negara terbilang komplit. Bahkan paling komplit. Menariknya, tiap tahun rilis, ada daftar wonderkid yang patut kita beli. Jika melihat perkembangan wonderkid yang kita beli lalu dia berkembang menjadi pemain hebat, sungguh puas hati ini.