Sepakan

Seperti Mati Lampu Ya Sayang

379
×

Seperti Mati Lampu Ya Sayang

Sebarkan artikel ini
Mati Lampu Stadion Patriot
Dok Persija

Seperti ya sayang, 

seperti mati lampu

Cintaku tanpamu ya sayang,

bagai malam tiada berlalu

Sepenggal lirik dari bagian reff lagu dangdut berjudul Seperti Mati Lampu yang dinyanyikan oleh Nassar lebih syahdu didendangkan saat kondisi mati lampu atau saat token listrik sudah menjerit minta diisi ulang.

Meski King Nassar saat ini rasanya tidak akan pernah mengalami mati lampu di rumahnya karena punya genset atau tidak akan mungkin hati berdebar cemas mendengar token menjerit tapi dompet juga sedang menjerit. 

Mati lampu adalah kondisi yang kerap dirasakan oleh masyarakat lapisan menengah kebawah. 

Bahkan saat menikmati hiburan kelas rakyat jelata, mati lampu tetap datang mengganggu. Termasuk saat sedang menikmati pertandingan sepak bola.

Baik memang di wilayahnya sedang mati lampu, atau stadionnya yang mati lampu.

Untuk kasus terakhir, tidak sepenuhnya kesalahan dari PLN. Namun kesalahan dari pihak pengelola stadion yang kurang memperhatikan faktor teknis.

Tercatat beberapa kali laga sepak bola di Indonesia harus berhenti sejenak akibat padamnya lampu di stadion. 

Sekedar informasi saja, lampu stadion mekanismenya berbeda dengan lampu biasa yang pencet saklar langsung menyala.

Lampu stadion memerlukan waktu sejenak agar bisa penuh menyala. 

Selain itu, penyetelan lampu stadion membutuhkan waktu sedikitnya 3 hari. Maka perawatan lampu stadion menjadi faktor teknis yang paling vital. 

Insiden mati lampu di Stadion Patriot Candrabhaga pada laga uji coba antara versus Minggu, 25 Juni 2023 kemarin merupakan insiden mati lampu paling anyar.

Laga sempat terhenti cukup lama. Ada kekhawatiran dari penonton yang langsung datang ke stadion jika laga akan dibatalkan. 

Namun laga akhirnya kembali dilangsungkan hingga selesai 

Insiden kemarin bukan yang pertama kalinya. Tengok saja, tiap musim selalu saja ada insiden stadion mengalami mati lampu. Kebanyakan bukan karena pemadaman dari PLN, lebih banyak karena faktor teknis.