Sepakan

Sepak Bola dan Pancasila

160
×

Sepak Bola dan Pancasila

Sebarkan artikel ini

Mungkin agak terlambat membahas masalah ini. Namun, karena tanggal 1 Juni masih empat hari yang lalu, kiranya masih boleh untuk dibahas.

Seperti yang diketahui bersama, 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Meskipun banyak versi yang mengatakan jika seharusnya Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 29 Mei karena pada tanggal itulah Mohammad Yamin mencetuskan falsafah negara tersebut melalui pidato.

Ada juga yang berpendapat jika Hari Lahir Pancasila seharusnya diperingati pada tanggal 22 Juni. Karena pada tanggal 22 Juni 1945, melalui sidang BPUPKI, para anggota representatif daerah yang ada di menandatangani Piagam Jakarta. 

Sumber tersebut jauh lebih otentik, sebab sama seperti pada tanggal 29 Mei 1945, Soekarno juga mencetuskan nama Pancasila hanya dalam pidato tanggal 1 Juni 1945.

Ada juga yang berpendapat jika Hari Lahir Pancasila lebih tepat diperingati pada tanggal 18 Agustus. Karena pada tanggal 18 Agustus 1945, disepakati hasil akhir Pancasila yang kita kenal sekarang.

Tapi karena ini merupakan media olahraga sepak bola, rasanya kurang tepat jika membahas sejarah terlalu dalam meski sejarah sangat menarik untuk dibahas.

Yang pasti, Pancasila yang berisikan 5 Sila sangat berhubungan sekali dengan sepak bola di Indonesia. Dan secara sadar ataupun tidak, Pancasila ternyata sering diamalkan baik di dalam maupun di luar lapangan.

Sila Pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Secara garis besar, warga negara mengakui adanya Tuhan. Tuhan adalah sumber kekuatan terbesar. 

Maka tidak heran, sebelum memulai laga, pemain, pelatih, perangkat pertandingan, hingga penonton selalu memanjatkan doa terlebih dulu. Bukan hanya sekedar memohon kejayaan. Tapi juga memohon keselamatan.

Sering kita jumpai selepas mencetak gol. Atau yang paling ikonik adalah selebrasi tiga keyakinan para pemain Bali United. 

Sila Kedua adalah “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Boleh jadi Sila ini sering diabaikan baik oleh para pemain, pelatih, dan . Berapa banyak perkelahian yang terjadi di lapangan. Atau kerusuhan antar suporter.