TIMNAS.CO – Setiap hari nyaris tidak ada berita perihal kontroversi SEA Games 2023. Dari awal acara pembukaan saja, penonton Indonesia dibuat melongo dengan pengibaran Merah Putih secara terbalik.
Dan terutama soal tuan rumah Kamboja. Dalam cabang olahraga bola basket saja, mereka berhasil menumbangkan Raja Bola Basket Asia Tenggara, Filipina dengan deretan pemain asing asal Amerika Serikat.
Selama keikutsertaannya pertama dalam SEA Games 1995 dengan memakai nama Kamboja, negara ini baru mengumpulkan 36 medali emas hingga SEA Games 2021.
Dan kini sebagai tuan rumah, Kamboja mampu melampaui perolehan medali emas selama 14 edisi tersebut dengan hanya satu edisi SEA Games saja!
Saat ini Kamboja berhasil mengumpulkan 58 medali emas dan nangkring dengan nyaman di peringkat ketiga.
Bicara soal keikutsertaan Kamboja pertama kali pada SEA Games 1995, saat itu Kamboja mengirimkan pemain amatir untuk memperkuat tim nasional mereka di cabang olahraga sepak bola.
Sepakbola Kamboja memang baru merangkak lagi saat itu. Dan sepak bola Indonesia sendiri sebenarnya juga baru dimulai secara profesional seluruhnya pada tahun 1994 sejak Perserikatan dan Galatama dilebur.
Dengan pengelolaan secara profesional, diharapkan Timnas Indonesia juga turut memetik hasilnya dan kembali lagi berjaya.
Berhasil? Nyatanya tidak.
Khususnya dalam SEA Games 1995 kali ini. Timnas Indonesia tergabung di Grup A bersama Vietnam, tuan rumah Thailand, Malaysia, dan sekelompok amatiran yang menyandang nama tim nasional Kamboja.
Timnas Indonesia berhasil menghabisi kelompok amatiran Kamboja tersebut dengan skor 10-0 yang menjadi rekor SEA Games.
10-0.
Bahkan tuan rumah Thailand hanya bisa menang 9-0. Malaysia juga hanya bisa menang dengan skor identik tersebut, 9-0. Vietnam saja hanya bisa menang 4-0 dari tim nasional Kamboja yang kabarnya berisi beberapa pemain yang profesi aslinya adalah petani.
Tapi, yang sesungguhnya amatiran adalah Timnas Indonesia.
Menurunkan skuat yang berisi pemain jebolan proyek prestisius, PSSI Primavera yang digembleng di negara raksasa kiblat sepak bola, Italia. Dengan racikan pelatih asal Italia juga, Romano Matte.