TIMNAS.CO – SEA Games 1985 kali ini digelar di ibukota Thailand, Bangkok. Raja Bhumibol Adulyadej memimpin langsung upacara pembukaan di Stadion Suphachalasai. Ini merupakan kali keempat bagi Thailand bertindak sebagai tuan rumah setelah terakhir kali pada tahun 1975 dan ajang SEA Games kelima bagi Indonesia.
Sayangnya, dalam SEA Games 1985 ini, rekor empat kali juara umum secara beruntun harus patah. Indonesia harus puas berada di peringkat kedua di bawah Thailand dalam tabel perolehan medali.
Cabang olahraga sepak bola yang selalu menjadi primadona pada SEA Games kali ini hanya diikuti oleh 6 negara saja dari total 8 negara. Myanmar yang masih bernama Burma serta Kamboja memilih absen.
Dengan 6 negara saja, maka tiap negara akan dibagi menjadi dua grup dengan masing-masing 3 peserta. Indonesia berada di Grup A bersama Singapura dan Brunei.
Ini merupakan SEA Games kedua bagi PSSI pimpinan Kardono. Setelah Ali Sadikin mengundurkan diri pada 1981. tampuk pimpinan PSSI kembali dipegang oleh pensiunan Jenderal. Kali ini Angkatan Udara.
Kardono kembali dikritik karena kembali mengangkat pelatih lokal untuk kembali menangani Timnas dalam SEA Games kali ini. Setelah Iswadi Idris gagal total membawa Timnas pada SEA Games 1983, kali ini Kardono mengangkat Harry Tjong sebagai pelatih.
Timnas sendiri saat itu boleh dibilang sudah masuk era keemasan. Bahkan hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa mentas di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun keputusan Kardono untuk mengganti Sinyo Aliandoe dengan Harry Tjong dianggap sebagai blunder.
Pada laga pertama melawan Singapura, Adjat Sudrajat dan kawan kawan kalah 0-1 lewat gol tunggal Varadaraju Sundramoorthy dalam laga yang berlangsung tanggal 9 Desember 1985.
Indonesia yang harus menang pada laga kedua melawan Brunei tanggal 11 Desember 1985, malah bermain imbang.
Beruntung, Brunei dibabat Singapura dalam laga terakhir dengan skor 0-3. Indonesia lolos ke semifinal dengan menjadi runner up grup A dengan poin 1 namun unggul selisih gol dari Brunei.