Meski sekarang informasi mengenai taktik ataupun statistik sudah banyak yang mengulas dan semakin mudah untuk mendapatkan data yang tepat, namun masih sulit mengapresiasi pemain yang jarang mencetak gol ataupun katakanlah umpan yang ciamik dan spektakuler.
Tengoklah bagaimana Claude Makelele dibuang oleh Real Madrid lantaran menurut Florentino Perez, gelandang asal Prancis ini tidak punya kontribusi apa-apa.
Atau bagaimana nasib Michael Carrick ataupun Paul Scholes yang harus tersingkir dari Timnas Inggris lantaran nyaris semua pelatih yang menangani tim nasional medioker yang tidak bisa memenangi turnamen Bupati Banyuwangi Cup sekalipun, lebih memilih menduetkan Gerrard dan Lampard. Hasilnya? Semua pasti tahu.
Pemain macam Makelele, Carrick, Scholes, Casemiro, atau Joshua Kimmich diibaratkan sebagai unsung hero. Atau mereka yang selalu bermain konsisten. Punya peran penting namun jarang mendapatkan apresiasi.
Di Liga 1, pemain yang cocok masuk kategori ini adalah Resky Fandi.
Banyak yang bertanya tentang apa fungsi dan kehebatan gelandang kelahiran Makassar, 23 tahun yang lalu ini sehingga selalu menjadi pilihan utama pelatih Thomas Doll.
Namun alumni Akademi PSM Makassar ini tidak sekonyong-konyong begitu saja masuk tim inti Macan Kemayoran.
Sama seperti Casemiro yang dipinjamkan ke Porto sewaktu Real Madrid memboyongnya dari Sao Paulo, Resky Fandi yang bergabung dengan Persija pada 2019 juga dipinjamkan dulu ke klub lain.
Pada musim 2021-2022, Resky Fandi memperkuat dua klub Liga 2: Persis Solo dan Dewa United.
Dewa United menjadi pelabuhan pertama Resky Fandi. Dan di Dewa United inilah dirinya mulai lebih dipasang sebagai gelandang bertahan. Dan hasilnya ternyata luar biasa.
Pada putaran kedua Liga 2 2021-2022, Resky Fandi pindah lagi ke Persis Solo.
Kiprah Resky Fandi di Liga 2 berbuah ganjaran penghargaan sebagai Pemain Terbaik Liga 2 musim 2021-2022.
Statistiknya cukup apik. Dari 14 penampilan, Resky Fandi catatkan 84% akurasi operan, 31.8 operan sukses per laga, 34 tekel, 51 intersep, 5 clearances, 37 fouls, dan 4 kartu kuning.
Thomas Doll yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih baru Persija pada Liga 1 musim 2022-2023 melihat potensi yang ada pada diri Resky Fandi.
Dan bukan suatu kebetulan jika Thomas Doll sendiri adalah mantan gelandang. Dia tahu benar bagaimana memoles anak muda ini.
Resky Fandi langsung menjadi starter pada laga pembuka Liga 1 2022-2023 kontra Bali United. Persija kalah 0-1 namun Resky Fandi bermain solid selama 90 menit.
Selanjutnya Resky Fandi nyaris selalu menjadi pilihan utama Thomas Doll dan berperan dalam perjalanan Persija menjadi runner up pada musim 2021-2022 lalu.
Statistiknya dalam musim perdana di Liga 1 terbilang mengesankan. Dari 30 penampilan, 25 diantaranya adalah sebagai starter dengan total 2.314 menit bermain dengan 90% akurasi operan, 31.6 operan sukses per laga, 0.3 tembakan per laga, 1.8 tekel sukses per laga, 2.02 pelanggaran per laga, 1.9 intersep sukses per laga, 7 kartu kuning, dan 1 gol.
Pada musim 2023-2024, Resky Fandi tetap menjadi pilihan utama di ruang mesin Persija.
Thomas Doll sendiri memuji pemain kesayangannya ini bila suatu hari nanti, Resky Fandi akan mendapat panggilan membela Timnas Indonesia.
“Dia (Resky Fandi) Punya mental Eropa, selalu bermain dengan hati. Saya yakin suatu saat bisa mendapatkan panggilan Timnas” ujar Thomas Doll.
Bagaimana coach STY?