Sepakan

Pesepakbola Indonesia dan Gravitasi Yang Dihasilkannya

34
×

Pesepakbola Indonesia dan Gravitasi Yang Dihasilkannya

Sebarkan artikel ini
inspirasi kisah Boaz Solossa
Dok Goal

TIMNAS.CO – Saturnus adalah planet anggota tata surya yang paling mudah dikenali bahkan bagi yang benar-benar awam sekaligus karena memiliki cincin yang indah. Hingga Saturnus dijuluki sebagai The Jewel of the Solar System.

Selain indah dan megah, Saturnus memiliki kesamaan dengan planet Jupiter sebagai raksasa gas: punya gaya gravitasi yang sangat besar.

Saking besarnya gaya gravitasi, Saturnus sampai saat ini tercatat memiliki 83 satelit alami. Satelit alami atau bulan ini mengitari Saturnus.

Seperti Saturnus yang indah dan menarik perhatian, pesepakbola yang punya bakat individu luar biasa akan langsung menarik perhatian.

Boaz Solossa pada tahun 2004 hanyalah berstatus sebagai pemain amatiran. Bakat luar biasanya terlihat saat membawa tim sepakbola Papua meraih medali emas PON 2004.

Tawaran datang bertubi-tubi. Namun Boaz tak bergeming. Salah satu alasannya adalah Boaz ingin menyelesaikan pendidikannya dasarnya dulu.

Kemudian Boaz bergabung dengan Timnas Indonesia asuhan Peter White. Bersama pemain senior di Timnas, pengalaman Boaz makin terasah. Sampai akhirnya datang tawaran dari Persipura, klub yang amat dicintainya. Dan kita tahu bagaimana kelanjutan kisahnya.

Seperti Saturnus yang punya daya gravitasi kuat yang dapat menarik benda asing ke orbitnya, pesepakbola juga punya gravitasi kuat. Yang ditarik ya tentu saja bukan benda langit. Bisa kiamat dunia.

Seperti Boaz Solossa, bakatnya menarik klub-klub top dalam maupun lokal. Bakatnya pula yang menarik prestasi masuk ke orbitnya.

Dan saat sekarang ini dimana sepakbola adalah industri yang menghasilkan pundi-pundi kekayaan bagi siapa yang terlibat. Contoh misalnya Ronaldo dan Messi. Mereka adalah brand ambassador bagi merk perlengkapan olahraga terkenal.

Di Indonesia ada Cristian Gonzales yang sudah sejak lama menjadi duta bagi produk apparel lokal.

Ketika demam Timnas terjadi saat gara-gara Piala AFF 2010, beberapa penggawa Timnas tiba-tiba muncul jadi bintang iklan. Yang paling terkenang mungkin ya iklan produk makanan siap saji. Yang saya ingat ada Arif Suyono, Okto Maniani, Ahmad Bustomi dan tentu saja El Loco Gonzales.

Saat perhelatan AFF 2010 bahkan setelah selesai, para pemain Timnas adalah jaminan mutu meningkatkan rating acara televisi.

Kebiasaan itu berlanjut ke skuat U-19 yang baru saja menjuarai turnamen AFF U-19 tahun 2013. Wajah-wajah Evan Dimas dkk sampai pelatih Indra Sjafri sering nongol di layar kaca sebagai bintang tamu ketimbang di lapangan.

Dan ketika tahun politik berlangsung, sudah jadi pemandangan umum ketika para calon legislatif atau calon presiden turut menggandeng pesepakbola sebagai tim suksesnya. Pesepakbola punya basis massa yang besar. Tujuannya kita semua paham.

Mencari tambahan di luar sepakbola tentu hal yang lumrah. Ikut dalam kegiatan politik, pesepakbola juga warga negara yang punya hak pilih dan berpolitik.

Namun penggemar tetap berharap kegiatan-kegiatan tersebut tidak mengganggu kewajiban utama sebagai pesepakbola. Ya apalagi kalau bukan main bola.

Seperti Saturnus yang dikelilingi satelit-satelit alaminya, Saturnus tetap berevolusi mengelilingi Matahari.

Dan pesepakbola yang dikelilingi uang, kejayaan, prestasi, wanita, dan hal duniawi lainnya, pesepakbola tetap berlari menjelajahi lapangan sambil mengolah si kulit bundar.