Indonesia tanpa kesulitan berhasil mencukur Harimau Malaya dengan skor 4-0.
Dan di laga terakhir, Indonesia berhasil menang 2-0 atas Filipina. Indonesia berhasil lolos ke semifinal setelah memuncaki klasemen Grup A.
Di semifinal, Indonesia bertemu Singapura yang pada SEA Games 1995 berhasil meraih medali perunggu.
Indonesia berhasil menang 2-1 lewat gol Bima Sakti dan Fakhri Husaini. Sementara Singapura membalas lewat gol Fandi Ahmad.
Indonesia akhirnya melaju ke partai puncak menghadapi Thailand yang diperkuat oleh penyerang legendaris, Kiatisuk Senamuang.
Dalam laga yang berlangsung di Senayan tanggal 18 Oktober 1997, Stadion Utama Senayan dipenuhi 110.000 suporter Indonesia.
Laga berlangsung sengit. Namun kedua tim gagal mencetak gol dan pertandingan terpaksa dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pertandingan sendiri sempat tertunda selama satu jam akibat penonton yang melempar barang seperti botol dan kursi ke dalam lapangan.
Pada babak perpanjangan waktu, Indonesia dan Thailand berhasil mencetak gol. Masing-masing oleh Kurniawan Dwi Julianto dan Chaichan Kiewsen. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti.
Indonesia nampak tidak siap. Menurut pengakuan Henk Wullems, hanya 4 dari 5 eksekutor yang siap.
Hasilnya kelihatan. Ronny Wabia dan wonderkid Uston Nawawi gagal melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Thailand menang 4-2 di babak adu penalti.
Kerusuhan tak terelakkan. Ribuan suporter menyerbu lapangan sebagai pelampiasan.
Ketua Umum PSSI saat itu, Azwar Anas sampai turun ke lapangan menenangkan suporter. Untungnya tidak ada korban jiwa dan tidak ada kendaraan yang terbakar.
Pada ajang SEA Games selanjutnya, Indonesia selalu saja gagal memenuhi target. Medali emas bagaikan utopia. Entah dengan SEA Games 2023 ini.