Performa Febri Hariyadi Semakin Menurun, Apakah Seperti Syakir Sulaiman?

Persib Bandung masih belum mau menyerah dalam perebutan gelar juara. Meski PSM Makassar hanya butuh dua poin lagi tanpa peduli dengan hasil yang didapatkan para pengejarnya, namun tak ada yang mustahil dalam sepakbola. Seperti yang ditunjukkan anak asuh Luis Milla saat menghadapi Bhayangkara FC dalam laga tunda pekan ke-18 yang berlangsung pada Jumat malam, 24 Maret 2023 di Stadion Pakansari, Bogor. Setelah bersusah payah menahan gempuran Bhayangkara FC di menit-menit akhir, Persib Bandung keluar sebagai pemenang dalam laga tersebut dengan skor tipis 2-1 lewat gol Daisuke Sato di menit ke-37 dan lewat sepakan keras David da Silva dari luar kotak penalti pada menit ke-67. Sementara Bhayangkara FC mencoba mengejar saat Persib Bandung agak kehilangan fokus lewat gol Alex Martins di menit ke-73. Namun hingga peluit akhir dibunyikan, Persib Bandung tetap unggul atas lawannya. Dengan kemenangan ini, kini Persib Bandung masih ada di peringkat ke-2 dengan raihan poin 59. Selisih 10 poin dengan PSM Makassar di puncak. Selain itu ada catatan individual bagi bomber Persib, David da Silva. Dengan satu golnya, kini David da Silva nyaman di puncak daftar top skor sementara dengan 21 gol. Dengan jumlah gol ini, striker gundul berusia 33 tahun itu telah melampaui torehan pribadi yakni mencetak 20 gol bersama Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018. Akan tetapi, ada satu yang mengganjal pikiran Bobotoh. Yakni tentang performa Febri Hariyadi. Febri Hariyadi masuk pada menit ke-68 menggantikan Beckham Putra. Penampilannya di lapangan sama sekali tidak memberikan dampak bagi Persib malam itu. Malah sebagian Bobotoh menyalahkan Febri atas terjadinya gol Bhayangkara FC di menit ke-73. Memulai debutnya bersama Persib Bandung pada gelaran ISC 2016, Febri Hariyadi kemudian mendapat panggilan Timnas asuhan Luis Milla. Febri memulai debutnya dengan Garuda di dada saat Timnas berhadapan dengan Myanmar pada 21 Maret 2017. Timnas sendiri kalah 1-3 waktu itu. Febri kemudian mencatatkan 21 penampilan dengan mencetak 4 gol serta 3 assist bersama Persib Bandung di Liga 1 2017. Gol perdananya bagi Persib Bandung tercipta pada pekan ke-3 saat Persib menang 2-0 atas Sriwijaya FC. Persib sendiri mengakhiri Liga 1 2017 dengan finish di peringkat ke-12. Febri sendiri mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala Presiden 2017 setelah berhasil mengantarkan Persib Bandung menjadi juara ketiga. Liga 1 2018, Persib dengan racikan Mario Gomez berhasil menempati peringkat ke-3 klasemen akhir. Sayangnya Febri hanya bermain sebanyak 17 kali dengan catatan satu gol dan 3 assist. Cedera dan masalah kebugaran menjadi penghambat Febri pada musim itu. Apalagi Febri memang harus bergabung bersama pemusatan latihan Timnas U-23 dalam rangka menghadapi Asian Games 2018 dan Timnas senior untuk Piala AFF 2018. Barulah pada Liga 1 2019, Febri menunjukkan kualitasnya sekaligus menjadi musim paling indah dalam karirnya. 9 gol dan 8 assist dia persembahkan bagi Persib Bandung dalam 28 penampilan. Dia digadang-gadang sebagai salah satu pemain sayap terbaik Indonesia. Karirnya nampak akan berjalan mulus. Akan tapi akibat pandemi, Liga 1 musim 2019-2020 dan 2020-2021 dibatalkan. Liga 1 baru bergulir kembali pada musim 2021-2022. Sayangnya performa Febri menukik tajam. Hanya 2 gol dan 2 assist yang berhasil dicatatkan Febri Hariyadi dalam 29 laga. Performanya di lapangan pun makin merosot. Febri nampak tidak selincah dan secepat dulu lagi ketika menyusuri sayap lapangan. Akibatnya, Febri yang jika di lapangan bermain di sisi pinggir lapangan, menjadi benar-benar makin ke pinggir alias jadi penghangat bangku cadangan. Dan itu pun berlanjut hingga musim ini. Febri makin terpinggirkan. Hingga saat ini Febri hanya bermain selama 17 laga dengan menit bermain hanya sebanyak 700-an menit saja. Bahkan kedatangan Luis Milla pun tidak mampu mengembalikan penampilan Febri seperti dulu. Belum lagi cedera hamstring yang menimpanya pada musim ini, makin memperparah keadaannya. Mungkinkah nasib Febri akan sama seperti Syakir Sulaiman? Pemain asal Aceh ini juga digadang-gadang akan menjadi bintang masa depan Indonesia. Gelar Pemain Muda Terbaik Liga Super Indonesia 2013 pernah diraihnya bersama Persiba Balikpapan. Bahkan pernah menjalani trial di klub Jepang, Ventforet Kofu Bersama Irfan Bachdim. Sayangnya cedera lutut yang terus menghantui membuat pemain ini terus terpinggirkan. Terakhir Syakir Sulaiman bermain untuk Aceh United pada 2018. Kini kabarnya tidak diketahui pasti apakah sudah gantung sepatu apa belum. Semoga Febri Hariyadi lebih beruntung dari Syakir Sulaiman. Usia Febri masih muda, 27 tahun. Usia matang bagi pesepakbola. Mungkin musim depan Febri harus meninggalkan zona nyamannya di Persib Bandung dan mencoba perjalanan baru bersama klub lain demi karirnya.

Baca Juga