Gol perdananya bagi Persib Bandung tercipta pada pekan ke-3 saat Persib menang 2-0 atas Sriwijaya FC. Persib sendiri mengakhiri Liga 1 2017 dengan finish di peringkat ke-12.
Febri sendiri mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala Presiden 2017 setelah berhasil mengantarkan Persib Bandung menjadi juara ketiga.
Liga 1 2018, Persib dengan racikan Mario Gomez berhasil menempati peringkat ke-3 klasemen akhir. Sayangnya Febri hanya bermain sebanyak 17 kali dengan catatan satu gol dan 3 assist.
Cedera dan masalah kebugaran menjadi penghambat Febri pada musim itu. Apalagi Febri memang harus bergabung bersama pemusatan latihan Timnas U-23 dalam rangka menghadapi Asian Games 2018 dan Timnas senior untuk Piala AFF 2018.
Barulah pada Liga 1 2019, Febri menunjukkan kualitasnya sekaligus menjadi musim paling indah dalam karirnya. 9 gol dan 8 assist dia persembahkan bagi Persib Bandung dalam 28 penampilan.
Dia digadang-gadang sebagai salah satu pemain sayap terbaik Indonesia. Karirnya nampak akan berjalan mulus.
Akan tapi akibat pandemi, Liga 1 musim 2019-2020 dan 2020-2021 dibatalkan. Liga 1 baru bergulir kembali pada musim 2021-2022.
Sayangnya performa Febri menukik tajam. Hanya 2 gol dan 2 assist yang berhasil dicatatkan Febri Hariyadi dalam 29 laga. Performanya di lapangan pun makin merosot.
Febri nampak tidak selincah dan secepat dulu lagi ketika menyusuri sayap lapangan. Akibatnya, Febri yang jika di lapangan bermain di sisi pinggir lapangan, menjadi benar-benar makin ke pinggir alias jadi penghangat bangku cadangan.
Dan itu pun berlanjut hingga musim ini. Febri makin terpinggirkan. Hingga saat ini Febri hanya bermain selama 17 laga dengan menit bermain hanya sebanyak 700-an menit saja.
Bahkan kedatangan Luis Milla pun tidak mampu mengembalikan penampilan Febri seperti dulu. Belum lagi cedera hamstring yang menimpanya pada musim ini, makin memperparah keadaannya.
Mungkinkah nasib Febri akan sama seperti Syakir Sulaiman? Pemain asal Aceh ini juga digadang-gadang akan menjadi bintang masa depan Indonesia.