TIMNAS.CO – Sepakbola itu universal. Sifatnya tanpa batas. Maka jangan heran jika ada pesepakbola profesional yang berasal dari negara yang namanya asing di telinga mencoba peruntungannya di Indonesia.
Seperti Keith Kayamba Gumbs. Legenda Sriwijaya FC ini berasal dari negara St. Kitts and Nevis. Atau ada Rohit Chand dari Nepal. Nepal sendiri tentu tidak begitu asing. Namun publik jadi tahu kalau di Nepal juga ada sepakbola.
Indonesia sendiri sudah menjadi destinasi pemain profesional dari berbagai negara untuk mengadu nasib. Bagaimana dengan negara-negara di Asia Tenggara? Apakah cukup banyak pemain mereka mencoba peruntungannya di sini?
Jawabannya cukup menarik: masih sedikit. Malaysia sampai saat ini hanya mengirimkan satu wakil. Myanmar belum ada meski kita pernah mengirimkan Dedi Gusmawan ke negara junta militer tersebut.
Vietnam belum ada, Kamboja dan Laos idem. Filipina saat ini ada dua wakil di Liga 1 yaitu Daisuke Sato yang bermain di Persib, lalu Mike Ott bersama Barito Putera.
Lalu Timor Leste yang paling dikenang publik tentu Miro Baldo Bento dan Joao Bosco Cabral. Sisanya ada beberapa namun numpang lewat.
Thailand pernah mengirimkan 5 pemain. Yang paling kesohor tentu saja Sinthaweechai Hathairattanakool yang mengawal gawang Persib Bandung pada musim 2005-2006.
Dan negara Asia Tenggara mana yang paling banyak pemainnya main di Liga Indonesia? Jawabannya adalah Singapura. Tak cuma banyak, pemain Singapura juga banyak yang membawa prestasi bagi klubnya, bahkan ada yang jadi legenda.
Berikut daftarnya:
Fandi Ahmad
Saat Niac Mitra Surabaya menjuarai Galatama musim 1982-1983, Fandi Ahmad adalah salah satu pemain kunci dalam kesuksesan klub asal Surabaya tersebut. Fandi mencetak 13 gol pada musim itu.
Sayangnya Fandi hanya semusim membela Niac Mitra karena ada larangan memakai jasa pemain asing pada Galatama musim berikutnya. Fandi Ahmad merupakan pemain Singapura pertama yang merumput di Indonesia
Noh Alam Shah
Noh Alam Shah adalah salah satu penyerang terbaik yang dimiliki oleh Singapura. Sayangnya punya masalah dengan temperamen dan disiplin.
Saat memperkuat Arema, Noh Alam Shah beberapa kali terlibat Insiden. Noh Alam Shah berhasil membawa Arema juara Liga Super Indonesia 2009-2010.
Selanjutnya dia pindah ke Persib lalu PSS Sleman dan membantu Elang Jawa juara Divisi Utama 2013.
Precious Emuejeraye
Bek naturalisasi Singapura asal Nigeria ini pernah memperkuat Sriwijaya FC. Bersama Laskar Wong Kito, Precious mengangkat trophy Piala Presiden 2010.
Muhammad Ridhuan
Berposisi sebagai winger kanan, Ridhuan bersama kompatriotnya, Noh Alam Shah, berhasil membawa Arema juara Liga Super Indonesia 2009-2010.
Baihakki Khaizan
Nama Baihakki Khaizan mungkin melekat di hati para Jak Mania saat membela Persija musim 2009-2010.
Mustafic Fahrudin
Datang ke Persija di musim 2009-2010 bersama Baihakki Khaizan. Mustafic Fahrudin sendiri adalah pemain naturalisasi dari Serbia.
Khairul Amri
Kehadiran Khairul Amri di Persiba Balikpapan pada musim 2010-2011 sebenarnya membawa dampak positif. Sayangnya dia tidak bisa memberikan penampilan yang lebih baik lagi karena terganggu oleh cedera
Shahril Ishak
Shahril Ishak pernah memperkuat Persib Bandung pada musim 2011. Sayang kehadirannya di skuat malah dianggap sebagai surplus. Shahril jarang diturunkan dan akhirnya hengkang. Tahun ini dia mengumumkan gantung sepatu.
Agu Casmir
Berbeda dengan rekan senegaranya, Agu Casmir di Indonesia malah membuat masalah. Saat dikontrak Persija, uang kontrak sudah dibayar. Namun Agu Casmir tak pernah hadir. Ternyata dia membawa lari uang kontrak. Federasi Sepakbola Singapura sampai malu dengan ulahnya ini.
Itimi Dickson
Rekan Agu Casmir di timnas Singapura. Sama-sama sebagai pemain naturalisasi. Namun saat di Indonesia, Itimi Dickson memilih untuk membela Persitara Jakarta Utara.
Sayang dirinya kurang berhasil. Itimi Dickson juga pernah membela Persidafon Dafonsoro pada musim 2011-2012 sebelum memutuskan untuk gantung sepatu.
Sampai saat ini Singapura masih memegang rekor pemain Asia Tenggara yang merumput di Indonesia. Uniknya hingga saat ini belum ada pemain Indonesia yang bermain di Liga Singapura.
Noh Alam Shah pernah memberikan alasan kenapa dia memilih bermain di Indonesia adalah atmosfer pertandingan yang luar biasa. Suporter tiada henti memberikan dukungan. Hal yang berbeda jika bermain di Singapura.
Indonesia gitu.