Sialnya, setelah pulih dari cedera, performa Matheus Pato dan Borneo FC berbanding lurus. Matheus Pato hanya mampu menyarangkan satu gol dalam 9 laga. Borneo FC juga hanya mencatatkan dua kemenangan. Posisi Pesut Etam melorot ke peringkat 5.
Setelah absen pada pekan ke-24 melawan Persis Solo, Matheus Pato bangkit kembali mencetak 3 gol dan 2 assist dalam 5 laga terakhir termasuk saat mengalahkan Persija.
Kini Matheus Pato sudah mengoleksi 16 gol dan menjadi pesaing serius bagi David da Silva dalam perburuan gelar top skor musim ini. David da Silva sendiri dalam 5 laga terakhir hanya mampu mencetak 2 gol.
Jika Matheus Pato dapat kembali ke performanya di awal musim, bukan tidak mungkin raihan 19 gol David da Silva dapat terkejar.
Mengawinkan gelar top skor Piala Presiden dan gelar top skor Liga 1 nampaknya bisa membuka mata mata manajemen Borneo FC yang suka gonta-ganti striker untuk mempertahankan Matheus Pato musim depan.