Tuduhan Simic itu langsung dibantah oleh pihak klub. Ternyata gaji yang dikeluhkan tidak dibayar oleh klub adalah masalah pemotongan gaji yang telah diatur oleh PSSI akibat pandemi Covid-19 yang melanda.
Simic yang sebenarnya masih punya kontrak satu tahun lagi pun hengkang. Sebagian Jakmania menuding dirinya sebagai pemain mata duitan. Dikasih ati minta ampela. Begitu umpatan Jakmania kepadanya.
Marko Simic sendiri punya catatan kontroversial selama berada di Indonesia. Dia pernah terlibat masalah pelecehan seksual terhadap penyanyi Via Vallen. Tak sampai di situ, pada 2019 Simic juga terlibat dalam kasus serupa. Kali ini kejadiannya di Australia.
Selain itu, Simic juga sempat mendapat skorsing empat laga di tahun 2018 akibat kedapatan menyikut Ian Kabes dan Boaz Atururi saat Persija jumpa Persipura Jayapura.
Meski kontroversi, Simic adalah predator hebat di kotak penalti lawan. Musim perdananya di Liga 1 2018, Simic berhasil mempersembahkan gelar juara yang lama dinanti Jakmania.
Total 18 gol ditorehkan pada musim itu. Musim berikutnya, meski Persija hanya finish di peringkat ke-10, Simic berhasil mencatatkan 28 gol dan keluar sebagai top skor Liga 1 2019.
Di musim terakhirnya bersama Persija, Liga 1 musim 2021-2022, Simic mencatatkan 14 gol bagi Macan Kemayoran. Musim itu Persija menempati peringkat 8 klasemen akhir. Tapi bagi sebagian Jakmania, musim 2021-2022 merupakan musim yang lebih buruk daripada 2019.
Terlihat permainan Persija sungguh monoton. Serangan hanya terpusat di Riko Simanjuntak yang membawa bola hingga ke garis gawang lalu crossing ke Simic. Meski begitu, raihan golnya masih lebih baik daripada penyerang milik Persija sekarang.
Ayo Jakmania, tidak perlu malu untuk mengatakan kami rindu Simic.