Blunder juga terjadi saat Indonesia berlaga di Piala AFF 2022. Kesalahan operan Asnawi Mangkualam berbuah gol bagi Thailand. Sebenarnya Indonesia sudah mampu unggul lewat penalti Marc Klok. Namun kesalahan Asnawi membuyarkan kemenangan Indonesia.
Tak hanya pemain, pihak pengadil pun sering melakukan blunder pada musim ini. Gol yang seharusnya sah dianulir. Gol yang seharusnya tidak sah malah disahkan.
Seperti gol bersih pemain Persebaya Surabaya, Silvio Junior saat Derby Suramadu melawan Madura United di pekan ke-4. Persebaya Surabaya yang saat itu unggul 2-1, seharusnya bisa memperlebar jarak menjadi 3-1 andaikan wasit Mansyur tidak menganulir gol Silvio Junior. Anggapan wasit, Leo Lelis terlebih dahulu melakukan pelanggaran terhadap pemain Madura United, Cleberson. Padahal dalam tayangan ulang, tidak ada pelanggaran dan harusnya gol diberikan.
Blunder juga kerap dilakukan oleh pelatih dan manajemen klub. Seperti salah strategi transfer. PSS Sleman melakukan blunder dengan merekrut Mycell Chagas. Chagas akhirnya dilepas. Namun PSS Sleman malah juga melepas Ze Valente. Kini Ze Valente malah bersinar bersama Persebaya Surabaya.
Segala blunder dan kesalahan menunjukkan bahwa pemain, pelatih, perangkat pertandingan, manajemen klub, semua adalah manusia biasa yang memang tempatnya salah dan bukan zat yang sempurna.
Namun, kesalahan selalu bisa diperbaiki.
Sama seperti kami, redaksi timnas.co. Kami sadar artikel kami masih belum sempurna. Dan ada tulisan dari kami yang menyinggung perasaan pembaca.
Menyambut bulan Ramadhan, kami meminta maaf atas segala kekurangan kami dan berusaha memberikan berbagai tulisan menarik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.