Terlepas dari itu semua, Stadion Manahan tergolong sudah siap dan sesuai standar. Elok kah jika kita sebagai tuan rumah menjamu tamu di tempat yang tidak layak?
Lagipula di Stadion Manahan ada beberapa memori indah Timnas Indonesia. Salah satunya adalah laga antara Timnas Indonesia menghadapi Palestina pada 22 Agustus 2011.
Timnas Indonesia yang saat itu dilatih oleh Wim Rijsbergen sempat tertinggal 0-1 dari Palestina pada awal babak kedua. Hingga akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-65.
Dramatisnya, gol penyeimbang yang dicetak oleh Hariono harus dibayar mahal oleh sang pemain. Hariono mengalami robek dibagian pelipis akibat terkena kaki pemain Palestina saat menyambut bola muntah hasil tendangan Cristian Gonzales.
Timnas Indonesia akhirnya berhasil menang 4-1 atas Palestina lewat gol dari Hariono, Cristian Gonzales, dan dua gol dari Bambang Pamungkas.
Sebagai suporter kita sudah muak dengan politik yang melibatkan sepak bola. Tapi rupanya yang membawa politik ke sepak bola juga suporter itu sendiri.