Tampaknya rencana pembatasan kuota suporter kandang pada Liga 1 musim 2023-2024 yang hanya dibatasi sebesar 50% saja sudah final. Selain itu, suporter tandang juga dilarang datang langsung.
Aturan ini jelas menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Yang pro mengamini jika memang sekarang sebagai masa transisi, harus bertahap dulu. Apalagi suporter di Indonesia ini perlu edukasi lagi.
Dan yang kontra menganggap pembatasan ini hanyalah upaya cari aman saja. Dan malah menimbulkan ketidak percayaan terhadap sesama suporter itu sendiri.
Tapi mau bagaimana lagi. Keputusan sudah pasti final. Mau tidak mau suporter harus menerima keputusan tersebut. Apalagi ada bayang-bayang sanksi FIFA. Yang memang benar adanya atau memang ada tapi dipakai sebagai tameng untuk menakut-nakuti.
Dan tahukah anda jika pembatasan suporter yang datang langsung ke stadion ini mirip dengan sepak bola Inggris di bawah kepemimpinan Margaret Thatcher?
Sang Iron Lady sendiri adalah tokoh kontroversial. Terlahir dengan nama Margaret Roberts, Thatcher dibesarkan dalam lingkungan keluarga pedagang tembakau konservatif.