Kompetisi Liga Myanmar sendiri sedang berjalan menuju profesional. Jelas tantangan bagi Dedy Gusmawan.
Walaupun fasilitas yang dia dapat sewaktu di Indonesia masih jauh dari kata standar, tapi sewaktu di Myanmar, keadaannya jauh lebih menyedihkan lagi.
Tapi Dedy Gusmawan punya pemikiran lain tentang bagaimana menyikapi segala perbedaan tersebut yang secara kultur, budaya, dan lain-lain jelas sangat berbeda.
Bahkan Dedy Gusmawan merasa senang berada di Myanmar. Harga-harga menurutnya tidak semahal di Thailand, Malaysia, ataupun Indonesia.
Dirinya juga turut mengajak pesepakbola lainnya untuk coba mencari tantangan di tempat yang lain dari biasanya. Karena hal tersebut bagus untuk perkembangan mental.
Dedy Gusmawan bermain selama 1.5 musim bersama Zeyar Shwe Myay FC. Dan dinilai bermain konsisten. Bahkan Dedy Gusmawan kabarnya pernah mendapat tawaran naturalisasi dari Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF).
Tapi dirinya menolak dengan alasan pernah membela Timnas Indonesia.
Dedy Gusmawan memang punya dua caps bersama Timnas Indonesia pada 2014. Tapi hanya sebatas laga persahabatan. Secara teknis bisa saja dirinya menerima tawaran tersebut.
Kini Dedy Gusmawan telah berusia 37 tahun namun masih tetap memilih aktif sebagai pesepakbola. Dirinya baru saja menandatangani kontrak bersama klub Liga 2, Malut United.
Siapa lagi yang mau mencari tantangan seperti Dedy Gusmawan? Bergabung dengan klub Madagaskar misalnya?