Sepakan

Kecewa pada FIFA: Surat Terbuka dari Negara Berkembang yang Kehilangan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20

99
×

Kecewa pada FIFA: Surat Terbuka dari Negara Berkembang yang Kehilangan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sebarkan artikel ini
Surat untuk FIFA Piala Dunia U-20

Kami kecewa kalian mencabut status kami sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun kami lebih kecewa dengan alasan kalian meski kalian tidak menyebutkan secara eksplisit.

Kami hanya mempertahankan apa yang sudah menjadi konstitusi kami. Kami tak bisa membiarkan adanya penjajahan di atas dunia. Karena mereka juga yang mendukung kemerdekaan kami sewaktu kami masih seumur jagung.

Kalian selalu berlindung dengan argumen sepakbola dan politik tidak boleh saling bersisian. Tapi apakah kalian sadar sepakbola adalah politik. Olahraga adalah politik.

Kalian sama saja dengan politikus kami yang menggunakan isu politik demi kepentingannya sendiri. Menjijikan.

Kami bisa memberikan standing applause bagi kalian andaikan kalian memakai alasan tentang hilangnya nyawa ratusan orang hingga kami harus kehilangan status kami sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Ratusan nyawa tersebut hilang karena kecintaan mereka pada sepakbola. Olahraga yang kalian junjung dengan asas kesetaraan dan persamaan.

Namun kami teringat, kalian datang bukannya mengusut pembantaian biadab tersebut. Memberikan hukuman bagi induk organisasi sepakbola negara kami. Agar mereka segera bertobat. Tapi nyatanya kalian malah menerima ajakan mereka dengan bermain sepakbola dalam balutan kata “fun football”.

Atau jika kalian memakai alasan bahwa kami dinilai masih belum layak, tak mengapa. Sarana dan prasarana kami memang jelek. Bahkan dalam laga melawan Burundi kemarin, lapangan kami becek. Pelatih dan pemain Burundi mengkritik kami. Padahal secara ekonomi, kami lebih baik dari mereka. Namun mereka tetap punya standar tinggi. Suatu standar yang nyaris tidak pernah kami penuhi.

Setidaknya alasan tadi bisa menampar wajah para pengurus sepakbola di negara kami. Menampar mereka yang selalu menganggap remeh soal sarana dan prasarana. Yang dana pemeliharaannya tiba-tiba membengkak namun tetap masih tidak ada perubahan.

Tapi tidak.

Kami tidak tahu apa yang sebenarnya kalian bicarakan dengan perwakilan induk organisasi sepakbola kami. Apakah memang membahas soal pembatalan, ataukah ada hal lain di sana. Hal lain mengenai pembatalan yang tidak kami ketahui sehingga para pengurus induk organisasi sepakbola kami hanya minta maaf tanpa mau disalahkan.