Orang-orang dari Nusantara atau Indonesia sudah lama dan banyak yang pergi ke Tanah Suci Mekah setelah Islam masuk jauh sebelum Indonesia merdeka.
Banyak yang kemudian memilih untuk menetap di sana. Kebanyakan untuk menimba ilmu agama. Sebagian bekerja. Mencari surga baru yang tidak didapatkan di tanah air.
Maka tidak heran kebudayaan Indonesia kemudian berbaur. Apalagi hingga saat ini, Indonesia termasuk negara yang banyak mengirimkan jamaah haji.
Saking banyaknya tiap tahun jamaah haji asal Indonesia yang ke Mekah, penduduk asli Mekah yang berprofesi sebagai pedagang bisa sampai mahir berbahasa Indonesia. Sampai bahasa Jawa mereka mahir.
Dan kabarnya, orang Indonesia-lah yang membawa sepak bola ke Mekkah.
Orang-orang Indonesia, terutama dari Jawa, yang menetap di Mekah kemudian membentuk suatu komunitas yang diberi nama “Al-Jawa”. Salah satu kegiatannya adalah bermain sepak bola.
Warga asli Mekah kemudian tertarik bergabung dan kemudian ikut membesarkan Al-Jawa.
Mekah sendiri punya klub kebanggaan. Namanya Al Wehda FC. Didirikan pada tahun 1935, Al Wehda menjadi satu dari tiga klub sepak bola tertua di Arab Saudi
Saat ini Al-Wehda bermain di Liga Profesional Arab Saudi (SPL). Namun Al-Wehda belum sekalipun menjadi juara SPL.
Arti Al-Wehda sendiri adalah “Persatuan”. Beberapa berpendapat jika Al-Wehda merupakan bentukan dari Al-Jawa. Namun karena tidak ada data yang pasti, pendapat ini menjadi diragukan.
Ada juga pendapat yang mengatakan jika Al-Wehda bukan bentukan dari Al-Jawa, tapi sama dengan Al-Jawa, Al-Wehda dibentuk oleh para imigran dari Indonesia.
Bahkan menurut pendapat tersebut, Al-Wehda merupakan klub sepak bola pertama di Arab Saudi. Kemudian dibawa oleh orang-orang Sudan ke Riyadh dan membentuk klub Al-Ahli.
Salah satu bukti jika Al-Wehda merupakan bentukan dari para imigran Indonesia di Mekkah adalah soal warna klub. Warna kebesaran klub adalah merah putih. Dan bendera klub yang sering dikibarkan oleh para suporter Al-Wehda berwarna merah putih.