Laga di GBK tersebut berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. Lapangan becek sehingga masing-masing tim agak kesulitan untuk menerapkan taktik Dan mengontrol permainan.
Namun, pemain Timnas Indonesia U-19 sudah terbiasa bermain dalam kondisi becek. Pada menit ke-30, Timnas Indonesia U-19 sudah unggul lebih dulu lewat sepakan Evan Dimas menyambut umpan Ilham Udin.
Sayangnya hanya dua menit berselang, Korea Selatan berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih akibat pelanggaran Muhammad Fatchu.
Hujan semakin deras mengguyur. Wasit terpaksa menghentikan laga di menit ke-42 karena bola tidak dapat mengalir dengan baik. Laga terhenti selama hampir 25 menit untuk kemudian dilanjutkan kembali menghabiskan waktu yang tersisa.
Timnas Indonesia U-19 berhasil unggul cepat pada awal babak kedua. Di menit ke-48, lagi-lagi Evan Dimas menjebol gawang Korea Selatan. Berawal dari umpan Maldini Pali di sisi kanan, Evan Dimas dengan sempurna mencocor bola ke gawang Korea Selatan.
Kedua tim lantas bermain dengan tempo tinggi di bawah guyuran hujan yang masih saja deras. Menjelang akhir laga, Korea Selatan habis-habisan menggempur gawang Timnas Indonesia U-19 yang dikawal oleh Ravi Murdianto. Beruntung Ravi bisa menggagalkan semua peluang pemain Korea Selatan.
Menit ke-86, hattrick Evan Dimas membuat seisi Stadion GBK bersorak. Memanfaatkan umpan Ilham Udin, Evan Dimas berhasil memperlebar jarak menjadi 3-1.
Korea Selatan memang kemudian mampu mencetak gol pada menit ke-89. Namun gol tersebut tidak mampu menyelamatkan mereka dari kekalahan.
Timnas Indonesia U-19 berhasil memuncaki Grup G dan berhak lolos ke Piala Asia U-19 2014 meski kemudian penampilan mereka menjadi sebuah antiklimaks.
Namun, kenangan Timnas Indonesia U-19 berhasil mengalahkan tim kuat di bawah guyuran hujan kota Jakarta akan selalu menjadi kenangan manis bagi para suporter Timnas Indonesia.
