Sepakan

Dari Era Pele-Maradona Hingga Ronaldo-Messi, Hanya Messi yang Belum Menikmati Indahnya Indonesia

161
×

Dari Era Pele-Maradona Hingga Ronaldo-Messi, Hanya Messi yang Belum Menikmati Indahnya Indonesia

Sebarkan artikel ini
Messi vs Ronaldo
Jon Super/AP

Namun, ada teori baru yang mengatakan jika Messi tidak datang karena pihak PSSI tidak menyepakati nilai kontrak yang disodorkan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) jika PSSI ingin mendatangkan Messi.

Teori ini muncul dari kabar “orang dalam” di AFA. Tarif berbeda. Ada dua paket: Dengan Messi atau Tanpa Messi. Mirip dengan paket aqiqah yang menawarkan paket kambing biasa atau paket kambing super.

Kabarnya, perbedaan tarif “dengan Messi” dan “tanpa Messi” lumayan jauh. Dan dalam kontrak yang ditandatangani, tidak ada menu “” di dalamnya.

Agar animo masyarakat tetap membara, PSSI tetap mempromosikan Lionel Messi. Meski secara terang-terangan juga PSSI tidak menyiratkan Lionel Messi akan hadir. Karena sudah kadung di tengah jalan dan takut tiket tidak laku, maka PSSI tetap merahasiakan hal ini. 

Kabar soal perbedaan tarif ini diperkuat dengan perbedaan harga tiket antara dengan Timnas Australia saat menghadapi Argentina. 

Harga tiket Timnas Argentina versus Timnas Australia yang digelar di Beijing memang jauh lebih mahal bahkan mencapai dua kali lipat. 

Jika untuk Kategori paling murah di Indonesia harganya 600 ribu Rupiah, Maka di Beijing harganya mencapai 1.2 juta Rupiah. Sementara yang termahal di Indonesia harganya mencapai 4.25 juta Rupiah. Di Beijing harganya mencapai 18 juta Rupiah.

Banderol harga tiket yang mahal di Beijing diprediksi untuk menutupi tarif mahal mendatangkan Argentina bersama Messi. Belum lagi, ada acara wawancara khusus Messi yang terpisah dengan pemain-pemain lainnya. Ini semakin memunculkan kecurigaan jika memang benar ada tarif yang berbeda.

Kabar soal Scaloni yang mengatakan jika Messi sebenarnya ingin ikut ke Indonesia tapi pelatih Timnas Argentina tersebut memberi waktu istirahat adalah kabar untuk menutupi semuanya. 

Jadi intinya dalam teori konspirasi info “orang dalam” ini, baik PSSI dan AFA sama-sama bersalah.

Entah benar atau tidaknya kabar ini, biarkan publik yang menilai.

Yang pasti mau atau tanpa Messi, dukungan tetap harus satu diarahkan ke Timnas Indonesia.