Sepakan

Betapa Sulitnya Mencari Referensi Sepakbola Indonesia

52
×

Betapa Sulitnya Mencari Referensi Sepakbola Indonesia

Sebarkan artikel ini
sulitnya mencari referensi sepakbola indonesia

TIMNAS.CO – Sebagai olahraga paling ngetop sejagat, sudah barang tentu sepakbola akan mendatangkan pundi-pundi kekayaan bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya. Klub, sudah tentu. Pemain, apalagi. 

Dan beberapa tahun kebelakang ini ada yang menjadi tren: ramai-ramai menjadi sepakbola. Ya. Sekarang ini dengan membuat konten sepakbola saja bisa mendatangkan uang.

Mulai dari membahas hal yang serius seperti taktik, ada yang membahas soal gosip perpindahan pemain seperti Fabrizio Romano yang terkenal dengan “Here We Go”, atau membahas sejarah, seperti sepakbola ternyata banyak memberi kontribusi bagi filsuf-filsuf terkenal dunia. 

Beberapa ada yang memulai dari blog, atau media sosial. Atau yang sedang ramai sekarang: membuat podcast. Sayangnya, masih sedikit sekali yang mau membahas soal sepakbola nasional secara detail.

Jika di dalam pemberitaan olahraga saja ada kasta, di mana sepakbola sering dianggap sebagai olahraga kasta atas, maka dalam sepakbola sendiri juga ada sub-kasta.

Nah dalam sub-kasta ini, sepakbola Indonesia jika tidak mau dibilang menempati kasta rendah, ya kita bilang kasta menengah saja. Atas tidak terlalu bawah juga tidak. Sedang sedang saja macam lagu dangdut.

Seperti yang saya alami saat membuat tulisan ini, ketika saya membuka twitter, ternyata masih banyak akun sepakbola yang masih membahas Kaoru Mitoma dan tesisnya mengenai dribbling.

Atau akun sepakbola yang masih membahas tentang taktik Real Madrid yang mengalahkan Liverpool dalam laga Liga Champions semalam. Taktiknya sungguh dibahas dengan sangat detail. 

Sayangnya, untuk sepakbola Indonesia, ada yang membahas taktik secara detail sangat langka. Beberapa kendala seperti minimnya informasi yang diberikan, atau memang tak ada referensi dari yang benar-benar ahli. 

Jujur, mencari informasi mendetail tentang sepakbola Indonesia benar-benar sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi. Misalnya, beberapa klub di Indonesia menutup rapat informasi tentang keadaan klub. Sehingga kadang jurnalis sendiri kerepotan.

Memang ada tujuan baik, seperti menghindari publisitas yang tidak perlu. Pernah ada kumpulan jurnalis olahraga menggelar aksi boikot kepada salah satu klub papan atas Liga 1 karena keterbatasan akses.

Biasanya klub punya tim humas sendiri yang memberitakan tentang info-info atau berita seputar klub. Sayangnya kebanyakan infonya ya begitu-begitu saja.

Kadang ada juga suporter yang meluangkan waktu membuat blog atau jurnal tentang perjalanan klub dari musim ke musim.

Meski mungkin hanya sebatas dari pandangan suporter saja dan kadang ada bias dalam informasinya, namun tetap saja info-info dari mereka cukup melegakan secuil dahaga mengenai sepakbola Indonesia.

Selain itu, ketidakstabilan kompetisi juga menjadi salah satu penyebab. Seperti yang kita ketahui, Liga Sepakbola Indonesia sendiri sudah sering gonta-ganti nama sehingga cukup sulit juga mencari database-nya.

Belum lagi banyak pemain yang sering pindah klub karena memang klub-klub Indonesia masih jarang memberi kontrak jangka panjang. Biasanya paling lama 2 tahun. Jika bermain bagus dapat diperpanjang lagi.

Dan diperparah dengan kondisi induk organisasi yang penuh dengan intrik, suporter yang seringnya malah berkelahi, dan segala hal negatif lainnya, akhirnya ya yang muncul tentang sepakbola Indonesia sering bersifat negatif-negatif saja. 

Lalu minimnya akses video, juga membuat banyak orang kesulitan alih-alih enggan untuk membahas taktik sepakbola lokal secara mendalam.

Liga-liga elit dunia banyak yang menyediakan siaran yang bisa diulang-ulang, baik yang resmi maupun yang tidak resmi. Karena bagaimana mungkin kita bisa menganalisis taktik jika aksesnya saja terbatas?

Kemudian hilangnya pandit-pandit ulung yang biasa membahas soal sepakbola nasional juga berkontribusi.

Dulu ada situs yang dikelola oleh salah satu pandit lokal yang punya reputasi jempolan. Di sana dibahas secara detail tentang taktik dan ragam lainnya. Sayang karena kesibukannya, situs itu jadi tak terurus dan menghilang.

Masalah jadwal pertandingan juga menjadi biang keladi. Rata-rata pertandingan Liga 1 saat ini jadwalnya setiap hari macam sinetron kejar tayang dan disiarkan pada jam kerja hingga cukup sulit meluangkan waktu.

Walau rating tetap tinggi, tapi bagi pekerja yang terikat dengan jam kerja, hal ini cukup menyulitkan. Hanya yang murni benar-benar jurnalis saja yang mampu menyaksikan laga sampai tuntas.

Namun karena terkendala suatu hal, kadang berita yang disajikan jurnalis juga sebatas hasil akhir dan secuil jalannya pertandingan. Tentu saja bukan salah mereka karena mereka juga dikejar oleh tuntutan dari tempat mereka bekerja.

Jika ditelusuri lagi, tak akan ada habisnya. Maka saya berharap dengan hadirnya media timnas.co ini dapat memberi info yang bermanfaat bagi penikmat sepakbola Indonesia.

Walaupun tentu masih banyak kekurangan di sana-sini, namun siapa tahu bisa menjadi referensi bagi anda yang mau mulai menekuni sepakbola Indonesia. Karena sebenarnya banyak kali yang bisa dibahas.

Semoga sepakbola Indonesia semakin maju.

Salam.