Yang kedua di pecat adalah Javier Roca bersama Persik Kediri. Sama seperti Rene Alberts, Rocha dipecat setelah dalam 3 laga awal hanya sekali seri dan dua kali kalah.
Jika Graham Potter menggantikan Rocha, bisa jadi dia akan tetap dipertahankan. Karena rekornya sama dengan pelatih Persik saat ini, Divaldo Alves yang baru memberikan 5 kemenangan.
Begitu pun dengan beberapa tim papan bawah seperti Dewa United, RANS Nusantara, Persita Tangerang atau Persis Solo. Karir Graham Potter bisa cukup panjang.
Dengan Bhayangkara FC juga nampaknya Potter bisa lebih memaksimalkan potensi pemain. Atau dengan PSIS Semarang. Setidaknya sampai musim depan.
Tapi berbeda jika Graham Potter melatih klub pertengahan. Klub yang doyan gonta-ganti pelatih jika dirasa performa tidak memuaskan.
Graham Potter dipastikan tak akan bertahan lama melatih Barito Putera, Arema FC, atau Borneo FC.
Di musim ini saja klub-klub tersebut sudah dua kali memecat pelatihnya. Terutama di Borneo FC.
Jika Mario Gomez saja yang sudah malang melintang di Eropa, Latin Amerika, dan berhasil memenangkan AFC Cup 2015 bersama Johor Darul Ta'zim saja bisa didepak, apalagi cuma seorang Graham Potter.
Mungkin bisa jadi juga, Graham Potter akan gagal total di klub mana pun di Liga 1. Tapi bisa juga berhasil. Bingung?
Bagaimana Mr. Graham Potter? Tertarik jadi pelatih di klub Indonesia? Atau melatih Timnas?