Sepakan

Berapa Lama Graham Potter Bertahan Jika Melatih Klub Indonesia?

94
×

Berapa Lama Graham Potter Bertahan Jika Melatih Klub Indonesia?

Sebarkan artikel ini
Graham Potter melatih di Liga 1
(C)Getty Images

TIMNAS.CO – Rentetan hasil buruk yang diterima Chelsea membuat publik makin yakin nasib pelatih Graham Potter hanya tinggal menghitung hari saja.

Apalagi setelah klub menghabiskan dana sebesar 600 juta Poundsterling, namun masih belum ada perubahan. Saat ini saja Chelsea masih tercecer di peringkat 10.

Sejak bulan November 2022, Chelsea baru dua kali meraih kemenangan. Dua kali. Itu pun didapat dari tim macam Bournemouth dan Crystal Palace.

Bahkan di musim ini mereka tidak dapat menang melawan rival abadi mereka, Fulham. Saat ini posisi Chelsea malah ada di bawah Fulham.

Dengan dana yang sudah dihabiskan melebihi anggaran belanja beberapa Kabupaten di Indonesia itu, tak salah jika nama Graham Potter ada di ujung tanduk.

Saat ini saja tercatat sudah 9 pelatih yang dipecat di Liga Premier Inggris musim 2022-2023. Bisa jadi Graham Potter menggenapi daftar menjadi 10.

Namun nyatanya sampai sekarang, Potter masih aman-aman saja.

Tapi jumlah sepuluh pelatih yang dipecat musim ini di Liga Premier Inggris masih belum ada apa-apanya dengan jumlah pelatih yang dipecat atau bahasa halusnya, ‘diistirahatkan' di musim ini.

Tercatat sudah ada 15 pelatih yang menjadi korban dari 12 tim yang berbeda. 12 tim. Itu berarti sudah hampir separuh peserta Liga 1 yang berjumlah 15 tim.

Dan dari nama-nama tersebut, ada beberapa yang punya CV mentereng. Sebut saja Rahmad Darmawan, Robert Alberts, Jacksen F Tiago, Nil Maizar, Djajang Nurjaman, hingga Alfredo Vera.

Sementara Graham Potter sendiri masih belum punya medali juara. Jadi jika Graham Potter melatih di Liga 1 dengan catatan yang diperolehnya bersama Chelsea sampai saat ini, berapa lama dia akan bertahan?

Yang pertama menjadi korban di Liga 1 adalah Robert Alberts. Musim ini pelatih Belanda hanya menemani Persib Bandung selama 3 laga. Sekali imbang, dua kali kalah.

Jika Graham Potter masuk menggantikan Robert Alberts, bisa jadi dia hanya akan bertahan sampai putaran kedua saja.

Sebab melihat performanya di Chelsea yang makin turun pada akhir dan awal paruh musim, manajemen dan bobotoh pasti tidak akan puas.