Namun jauh sebelum kedatangan Youssef Ezzejjari dan El Loco, Persik Kediri pernah punya penyerang hebat serta berhasil mengantarkan Persik Kediri menjadi juara pada musim 2003 setelah mendapatkan promosi bermain di Divisi Utama. Namanya adalah Bamidele Frank Bob Manuel.
Penyerang Persik Kediri ini punya kesamaan dengan Dele Alli. Nama depan mereka sama-sama Bamidele dan keduanya punya darah Nigeria. Namun Dele Alli lebih memilih untuk membela tim nasional Inggris yang terkenal medioker itu.
Persik Kediri bukanlah klub Indonesia pertama yang dibela oleh Bamidele Frank Bob Manuel atau yang sering dipanggil Bobby.
Bobby pernah membela Arema pada Liga Indonesia 2001. Bobby didatangkan Singo Edan pada putaran kedua dan mencatatkan 6 gol sbelum akhirnya hengkang ke Persik Kediri. 3 dari 6 gol tersebut dicetaknya hanya dalam satu laga dan hanya dalam waktu 15 menit saja.
Saat itu Arema bermain di salah satu stadion tertua di Indonesia yakni Stadion Gajayana berhadapan dengan PSS Sleman.
Arema sudah unggul 2-0 atas tamunya di menit ke-47 sebelum akhirnya Bobby mencatatkan hattrick. Golnya terjadi pada menit ke-65, menit ke-76, dan menit ke-80.
Sayangnya setelah dia pindah ke Persik Kediri, dirinya kemudian menjadi public enemy bagi Aremania.
Sebab, Persik Kediri berhasil dia antarkan menjadi juara pada musim 2003 sementara Arema sendiri harus terdegradasi ke Divisi Satu di musim yang sama.
Di Persik Kediri pada musim 2003, Bobby berduet dengan Musikan di lini serang tim racikan Jaya Hartono tersebut.
Selain berhasil membawa Persik Kediri juara, Bobby mencatatkan 29 gol sepanjang musim 2003. Hanya kalah dua gol saja dari penyerang PSM Makassar, Oscar Aravena.
Namun, perjalanan Bobby pada musim itu sangat mengesankan. Dia kembali membuat hattrick ke gawang PSS Sleman saat Persik Kediri mengalahkan PSS Sleman dengan skor 3-0.
Tapi yang paling mengesankan tentu saat Persik Kediri berhadapan dengan Semen Padang. Bobby berhasil mencetak lima gol dalam kemenangan 6-3 Persik Kediri atas tim dari Sumatera Barat tersebut.