Ramai soal video seorang influencer yang mengatakan bahwa sekolah itu adalah scam alias penipuan.
Ya, kalau ingin jujur memang ilmu yang ada di sekolah bisa didapatkan sendiri. Apalagi di zaman sekarang. Bahkan membuat bahan peledak juga sudah ada tutorialnya.
Namun tetap saja pernyataan influencer itu salah. Dia lupa tentang pentingnya sebuah sertifikasi. Ambil contoh, software simulasi penerbangan banyak sekali sekarang ini.
Dengan hanya belajar lewat simulasi, kemungkinan orang bisa menerbangkan pesawat betulan tetap ada.
Para calon pilot juga belajar lewat simulasi penerbangan. Tapi apakah maskapai mau membayar orang yang tidak punya sertifikasi sebagai pilot dan menyerahkan nasib ratusan penumpangnya?
Bahkan perusahaan otobus juga enggan merekrut orang yang bisa mengendarai bus besar tapi tak punya sertifikasi. Ini masalah profesionalisme.
Pun di dunia sepakbola. Belakangan ini ramai pemberitaan tentang Will Still. Pelatih asal Belgia yang menukangi klub peserta Ligue 1, Reims.
Bersama Will Stiil, Reims hanya sekali kalah dalam 17 laga. Sebuah catatan yang terbilang impresif. Apalagi ditambah cerita jika Will Still terinspirasi dari game Football Manager.
Tapi apakah seorang yang rajin main game ini otomatis langsung jadi pelatih? Jawabannya tegas, tidak. Will Still sendiri memegang lisensi kepelatihan UEFA A.
Sementara syarat minimal untuk menukangi sebuah klub di liga top Eropa adalah punya lisensi UEFA Pro. Jadi setiap kali Reims bermain di bawah asuhan Will Still, Reims wajib membayar denda.
Begitu juga dengan Agus Sugeng Riyanto. Caretaker Bhayangkara FC ini juga punya rekor impresif.
Sayangnya Agus Sugeng Riyanto belum punya lisensi AFC Pro. Sehingga ketika melewati batas ketentuan, Bhayangkara FC wajib membayar denda.
Itulah pentingnya sertifikasi. Menghindari denda bukanlah tujuan utama. Tapi untuk menjaga kualitas dan profesionalisme suatu kompetisi.
Di Liga 1 sendiri syaratnya adalah pelatih kepala harus punya lisensi AFC Pro. Saat ini hampir semua pelatih di Liga 1 punya lisensi ini. Bernardo Tavares malah punya lisensi UEFA Pro.