Piala Dunia

Tonton Kemenangan Jepang, Kai Havertz: Seperti Menonton Film Horor!!

81
kai havertz
twitter/faktasepakbola

TIMNAS.CO – Ada momen yang sangat menyakitkan bagi Timnas setelah mereka sukses membungkam Kosta Rika 4-2. Karena kemenangan tersebut belum mampu mengantarkan Jerman ke 16 besar.

Usai wasit meniup peluit panjang, sebuah layar besar di dalam Stadion diputarkan siaran langsung pertandingan antara Jepang vs Spanyol, dimana Jepang berhasil meraih kemenangan tipis 2-1. 

Tayangan itu sontak membuat seluruh pemain Jerman lesu. Betapa tidak, dengan hasil ini maka Jepang dan Spanyol yang berhak atas tiket babak knockout.

Pencetak dua gol Jerman ke gawang Kosta Rika, , bahkan mengatakan tayangan tersebut bagaikan sebuah film horor baginya. Havertz mengakui bahwa ia dan rekan-rekan setimnya baru mengetahui jika Jerman tak lolos ketika melihat hasil pertandingan Jepang dan Spanyol di layar tersebut.

“Ketika semua ini terjadi, kami merasa layaknya sedang menyaksikan film horor,” ujar Havertz dikutip dari livemint.

Penyerang Chelsea ini juga mengatakan bahwa saat pertandingan masih berjalan, di layar stadion juga ditayangkan detik-detik Jepang berhasil balik unggul atas Spanyol. Namun mereka masih berharap Spanyol bisa membalikkan lagi keadaan.

“Kami juga mengikutinya selama pertandingan. Bahkan klasemen sementara juga ditampilkan di stadion. Tapi kami tak menyerah, dan sedikit berharap agar Spanyol bisa mencetak gol,” tambahnya.

“Hingga akhirnya kami pun tersadar pertandingan sudah berakhir atas kemenangan Jepang,” 

Dirinya juga tak menampik bahwa permainan Jerman di dua (2018 dan 2022) sangatlah buruk.

“Terdepak sebanyak dua kali beruntun di babak penyisihan itu rasanya pahit sekali,” tutur Havertz.

Havertz mengakui Jerman tidak lagi seperkasa dulu. Dimana tiap kali Piala Dunia selalu menghajar lawan-lawannya tanpa ampun, hingga akhirnya menjadi juara pada Piala Dunia 2014, Brasil.

“Jujur kami katakan jika empat tahun terakhir sepak bola Jerman sedang tidak baik,” bebernya.

“Dua kali tersingkir di penyisihan grup adalah fakta jika kami bukan lagi tim spesialis turnamen,” pungkasnya.

Exit mobile version