TIMNAS.CO – Pelatih Zlatko Dalić rupanya sudah menyiapkan strategi Kroasia untuk lumpuhkan Messi CS demi mendapatkan satu tiket Final Piala Dunia 2022.
Bersiap hadapi Argentina untuk tiket Final, Vatreni (julukan Timnas Kroasia) nampaknya tengah mempersiapkan strategi untuk meredam aksi Messi saat bentrok di Semi Final Piala Dunia 2022, yang akan digelar di Lusail Iconic Stadium, Rabu (14/12/2022).
Lolos ke babak Semifinal usai menumbangkan Tim Samba (Brasil) lewat drama adu penalti. Kroasia kini tengah melakukan berbagai persiapan agar bisa merebut tiket Final Piala Dunia 2022. Salah satunya dengan meredam pemain anyar Tim Tango, Lionel Messi.
Sebagai pemain yang sangat diunggulkan, dengan label mega bintang, La Pulga (julukan Lionel Messi) kerap jadi incaran tim lawan.
Memperkecil ruang gerak bintang Paris Saint-Germain itu merupakan salah satu strategi lawan untuk melemahkan daya serang Timnas Argentina.
Bersama pemain-pemain lainya, seperti Angel Di Maria, Nicolas Otamendi, Enzo Fernandez, serta Alexis Mac Allister, Messi serupa “jimat” bagi Tim Tango.
Pasalnya, dalam fase gugur turnamen, tercatat, La Pulga mengoleksi dua assist dan empat gol dibawah Kylian Mbappe dengan 5 gol selama turnamen empat tahunan edisi Qatar itu digelar.
Namun bagi Zlatko Dalic, sebagaimana dilansir FIFA.com. Keberadaan La Pulga tak terlalu mengkhawatirkan bagi squad Vatreni. Bahkan diakuinya, para pemainnya memiliki treatment khusus untuk bisa meredam Lionel Messi.
“Kami memang perlu menjaga Messi, tapi tidak dengan cara man to man. Kami tidak lakukan itu saat laga terakhir,” ucap Dalic.
Jelang laga nanti, dirinya bersama squad Vatreni juga telah mempelajari permainan Argentina termasuk pola permainan La Pulga. Dengan mengetahui cara Messi memainkan bola, dirinya pun optimis bisa meraih hasil positif dalam laga nanti.
“Kuncinya adalah disiplin. Jika kami mengulanginya seperti melawan Brasil, kami tidak perlu takut,” bebernya.
Menutup ruang gerak La Pulga beserta serangan di lini depan Argentina akan sangat menguntungkan Kroasia terlebih jika laga berakhir imbang dan berlanjut ke babak adu Penalti.
