Harry Maguire dan 5 Pemain Ini Lebih Jago di Timnas Ketimbang di Klub! Nomor 1 Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa

Timnas.co – Harry Maguire menjadi sosok penting di balik kemenangan besar Inggris atas Iran dengan skor telak 6-2, Senin (21/11) tadi malam. Secara mengejutkan Maguire tampil impresif mengawal pertahanan The Three Lions bersama John Stones. Tak hanya kokoh di lini belakang, Maguire bahkan berkontribusi pada gol kedua Inggris lewat assist brilian yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Bukayo Saka di menit ke-43. Atas penampilan gemilangnya, Maguire menjawab semua kritik, bully, hingga cacian yang selama ini dialamatkan kepadanya. Pasalnya, selama berseragam Setan Merah, Maguire malah menjadi momok menakutkan bagi sang kiper, David De Gea. Pemain berusia 29 tahun itu sering melakukan hal-hal ceroboh, dan tak sedikit berujung kebobolan. Di media sosial seperti Tik Tok, Twitter, hingga YouTube pun berseliweran aksi-aksi blunder Maguire di lini belakang MU. Tak seperti di klub, performa Maguire di level Timnas justru berbanding terbalik 180 derajat ketika berseragam Manchester United. Penampilan pemain berpostur 194 cm itu saat melawan Iran semalam terlihat begitu menjanjikan. Bukan hanya saat pada pertandingan semalam melawan Iran saja. Sejak debutnya di Piala Dunia 2018, Rusia, Maguire sukses tampil konsisten dengan torehan satu asisst dan satu gol. Di Euro 2021 juga sama. Maguire mampu membawa The Three Lions melaju hingga ke babak final. Maka jangan ditanya lagi mengapa Gareth Southgate selalu memakai jasaMaguire di lini pertahanan Inggris. Namun, Harry Maguire bukanlah satu-satunya pemain yang memiliki karier gemilang saat berseragam timnas ketimbang klub. Berikut ini Timnas.co merangkum 5 pemain dunia yang penampilannya lebih hebat saat membela negaranya. 5. Sergio Romero, Argentina Penampilannya bersama Timnas Argentina, menjadikan Sergio Romero sebagai salah satu kiper terbaik yang dimiliki Tim Tango sepanjang mengikuti perhelatan Piala Dunia maupun Copa Amerika. Romero membuktikannya dengan membawa Argentina tembus ke final Piala Dunia 2014, serta Copa Amerika 2015 dan 2016. Yang paling diingat publik adalah pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Romero menjadi pahlawan negaranya saat menyingkirkan Belanda di babak Semi Final. Saat adu pinalti, dirinya berhasil menggagalkan eksekusi dari dua penendang tim oranye. Sepanjang berseragam Argentina, Romero juga mencatatkan 47 Clean Sheet dari total 96 pertandingan. Prestasi apik yang ditorehkan Romero bersama Timnas Argentina rupanya tak mampu ia tunjukkan kala bermain di klub. Sempat diboyong Manchester United pada 2015, ia hanya menjadi penghias bangku cadangan. 4. Eduardo Vargas, Chile Menjadi top skor Copa Amerika 2015 dan 2016, adalah bukti Eduardo Vargas adalah striker papan atas dunia. Sayangnya, kegemilangan Vargas bersama Timnas Chile tak seperti ketika bermain di level klub. Bersama Valencia di La Liga, dan Napoli di Serie A, bomber andalan Chile ini hanya menjadi striker cadangan. 3. Mario Yepes, Kolombia Kapten Timbas Kolombia di Piala Dunia 2014 ini sangat jarang disorot media kala bermain untuk klub. Yepes memang pernah membela tim sebesar AC Milan pada musim 2010-2013. Namun lagi-lagi Yepes tak mampu bersaing dengan pemain bertahan Milan lainnya, dan paling banyak duduk di bangku cadangan. Sebelumnya, ia memang pernah menjadi andalan Paris Saint-Germain (PSG) di musim 2004-2008. Akan tetapi saat itu PSG belum tergolong sebagai tim papan atas eropa seperti sekarang ini. Padahal, selama berseragam Kolombia sejak 1999-2014, bek berpostur 186 cm ini tampil sangat baik, dan selalu menjadi andalan memimpin barisan pertahanan Los Cafeteros (julukan Kolombia). Bahkan ia mampu membawa Kolombia juara Copa Amerika 2001. 2. Lukas Podolski, Jerman Pemain muda terbaik Piala Dunia 2006 ini sempat digadang-gadang bakal menjadi striker mematikan di daratan eropa. Bagaimana tidak, dengan tendangan kaki kirinya yang sangat berbahaya itu, menjadikan Jerman sebagai tim menakutkan selama gelaran piala dunia. Kehebatan Podolski pun terus ia tunjukan bersama tim Panser Jerman kala bermain di Euro 2008 hingga Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan 2014 di Brazil. Alhasil, striker dengan nomor punggung 20 ini mencatatkan 49 gol selama 130 penampilan bersama Jerman. Namun di level klub, penampilan Podolski tak sementereng kala berseragam Jerman. Pemain berdarah Polandia ini memang sempat bermain di klub papan atas Eropa seperti Bayern Munchen, Arsenal, hingga Inter Milan. Tapi Podolski tak mampu menunjukkan performa terbaiknya, dan hanya diplot menjadi ban serep di tiga klub besar tersebut. 1. Miroslav Klose, Jerman Tak ada yang mampu menyaingi Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi dalam urusan mencetak gol. Keduanya bahkan pernah secara beruntun mencetak minimal 50 gol dalam semusim. Namun, jika berbicara Piala Dunia, Ronaldo-Messi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seorang Miroslav Klose. Menyandang status sebagai top skor Piala Dunia sepanjang masa, dengan raihan 16 gol, membuat Klose dijuluki sebagai raja gol Piala Dunia. Berbeda jauh dengan Ronaldo-Messi yang sampai dengan saat ini baru bisa mencetak masing-masing Ronaldo, 7 gol, dan Messi 6 gol, selama mengikuti Piala Dunia. Selama ada Klose di lini depan, Jerman tampil kesetanan di setiap Piala Dunia (2002-2014). Dengan dua kali juara 3 pada 2006 dan 2010, sekali juara dua di tahun 2002, dan menjadi juara pada Piala Dunia 2014, Brazil. Sejak Klose memutuskan pensiun dari Timnas Jerman pada Agustus 2014, sampai dengan detik ini Tim Panser sangat kesulitan mencari pengganti striker yang dikenal hebat dalam duel udara itu. Di level klub, penampilan Klose seakan biasa-biasa saja. Beberapa kali membela sejumlah klub Eropa, penampilan Klose jauh dari ekspektasi. Bahkan saat berseragam Bayern Munchen bersama rekan-rekan sesama Timnas Jerman, Klose hanya mampu menorehkan 24 gol dalam kurun waktu empat tahun. Torehan yang sangat menyedihkan bagi seorang striker.

1. Miroslav Klose, Jerman

Baca Juga