News

Weshley Hutagalung: Ekuador U17 Bukan Lawan yang Mudah Dikalahkan

399
×

Weshley Hutagalung: Ekuador U17 Bukan Lawan yang Mudah Dikalahkan

Sebarkan artikel ini
Skuad Timnas Indonesia U17 saat menjamu Korea Selatan U17 (Dok. PSSI)

Pengamat sepak bola, mengomentari calon lawan Timnas U17 di grup A 2023.

Menurutnya, meski Timnas U17 terhindar dari grup neraka, lawan-lawannya di grup A juga tidak mudah dikalahkan.

Dari hasil drawing Piala Dunia U17 yang dilaksanakan di Swiss Jumat (15/9) lalu, Indonesia menempati grup A bersama Ekuador, Maroko dan Panama.

Sejumlah pihak bersukacita menyambut hasil drawing ini lantaran Indonesia tidak berjumpa negara-negara kuat seperti Inggris, Jerman, Argentina atau Brasil.

Namun Weshley Hutagalung mengingatkan, lawan-lawan Timnas U17 di fase grup adalah tim kuat di zona mereka masing-masing, khususnya Ekuador.

“Kalau kita katakan, ‘wah kita terhindar dari grup maut,' kita berhadapan dengan Ekuador.”

“Jangan lupa, Ekuador itu di Piala CONMEBOL U17 mengalahkan Argentina di kandang lawan 1-0, seri menghadapi Brasil, juga memukul Cile 3-0 di kandang lawan,” jelas Weshley dilansir dari Kompas TV.

Ekuador melenggang ke Piala Dunia setelah menjadi runner up CONMEBOL U17.

Timnas ini dianggap sebagai lawan paling kuat yang akan dihadapi Indonesia di fase grup.

Namun Panama dan Maroko juga harus diwaspadai. Kedua tim itu juga lolos ke Piala Dunia setelah melalui ajang kualifikasi dan melawan tim-tim kuat di zona mereka.

“Ini tiga lawan kita [Ekuador, Panama dan Maroko] punya posisi penting di Piala U17 zona masing-masing,” ungkap Weshley.

“Mungkin Panama kualitasnya paling rendah dari Ekuador atau Maroko. Tapi kalau mereka masuk semifinal CONCACAF U17 dan pernah bermain seri melawan Meksiko, tim ini tidak bisa dianggap enteng,” sambungnya.

Meski akan berhadapan dengan tim-tim kuat, Weshley Hutagalung optimis Timnas U17 masih memiliki peluang untuk lolos dari fase grup.

Asalkan mereka menggunakan waktu yang tersisa ini untuk mempelajari karakter permainan lawan-lawannya.

Weshley berharap selama pemusatan latihan di Jerman, Bima Sakti sudah membentuk tim inti dan menerapkan latihan berdasar analisis taktik atas lawan-lawannya.

“Saya benar-benar berharap waktu yang tersisa itu dilakukan coach Bima untuk persiapan tactical game. Karena kalau masih melakukan seleksi di Jerman, kapan akan terbentuk tim inti untuk bersiap menghadapi tiga lawan ini?”