Sementara dari pihak Timnas Indonesia U-23, ada dua pemain dan dua ofisial yang mendapatkan larangan bermain atau mendampingi Timnas Indonesia sebanyak 6 laga dan denda 1000 Dollar Amerika Serikat
Dua pemain Timnas Indonesia U-23 yang dimaksud adalah Titan Agung dan Komang Teguh. Keduanya memang tertangkap basah oleh kamera, terlibat secara langsung dalam tawuran tersebut.
Sementara dua ofisial Timnas Indonesia U-23 yang mendapatkan hukuman larangan terlibat dalam 6 laga dan denda adalah Sahari Gultom dan Tegar Diokta.
Selain itu, ada satu pemain dan dua ofisial Timnas Indonesia U-23 yang mendapatkan hukuman larangan 6 laga.
Satu pemain adalah Taufany Muslihuddin. Dan dua ofisial tersebut yakni, Ahmad Nizar dan Muhni Toid.
Dengan ini dipastikan Komang Teguh, Titan Agung, dan Taufany Muslihuddin tidak akan bisa memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada Kualifikasi Piala Asia U-23 nanti.
Merugikan Indonesia dan merugikan diri sendiri.
Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) sendiri sudah lebih dulu menghukum pemain dan ofisial yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Bahkan Ketua FAT juga mundur dari jabatannya akibat kegagalan Thailand di SEA Games tersebut meski akhirnya tidak jadi.
Bagaimana dengan dari pihak PSSI? Sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa dari PSSI terhadap pemain atau ofisial yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Bahkan mereka dianggap sebagai pahlawan. Padahal pelanggaran tetaplah pelanggaran.
Beberapa pecinta sepak bola tanah air juga sebenarnya mendukung langkah AFC dengan menghukum ketiga pemain Timnas Indonesia tersebut. Bukan menjadikan mereka sebagai pahlawan
