News

Timnas Juara di SEA Games: Kekhawatiran Suporter Timnas Indonesia Menjadi Kenyataan

5498
Ganjar Pranowo Bareng Timnas Indonesia U-22
twitter/pengamatsepakbola

Apa yang ditakutkan oleh sebagian suporter Timnas Indonesia menjadi kenyataan. Setelah arak-arakan, rupanya masih ada saja pihak yang memanfaatkan ketenaran para penggawa ini.

Yang pertama ada mantan tukang ahli sulap pikiran yang banting setir jadi MC, Deddy Corbuzier dengan mengundang Indra Sjafri dalam acara podcast “pintu ketutup” yang kesohor itu. 

Sebagian suporter Timnas Indonesia tidak masalah jika Yunus Nusi yang diundang. Mau diundang 1000 episode juga silahkan. Tapi mereka menyayangkan kehadiran Indra Sjafri walaupun memang itu adalah haknya.

Bukan apa-apa, suporter Timnas Indonesia masih teringat dengan kejadian yang menimpa Shin Tae-yong saat diundang ke acara podcast tersebut. Pertanyaan yang dilontarkan sama sekali tidak berkualitas. 

Seperti pertanyaan apakah pelatih sepak bola bisa bermain bola. Ini bagaikan pertanyaan apakah suporter sepak bola bisa bermain bola.

Atau saat Deddy mengajukan usul bagaimana jika Timnas Indonesia merekrut pelatih fisik dan ahli nutrisi dari Korea Utara.

Dan yang paling bikin geleng-geleng kepala adalah Deddy menanyakan pendapat Shin Tae-yong tentang wanita Indonesia.

Untungnya pertanyaan tidak berkualitas macam itu tidak keluar saat Deddy mewawancarai Indra Sjafri meski pertanyaan yang dilontarkan juga pertanyaan khas anak nongkrong.

Tapi setidaknya undangan tersebut tidak terlalu mengganggu jadwal Dan tidak terlalu melelahkan.

Yang kasihan adalah empat penggawa Timnas Indonesia U-22 asal Jawa Tengah: Bagas Kaffa, Ernando Ari, Alfeandra Dewangga, dan Rio Fahmi.

Mereka mendapatkan jatah libur yang sebenarnya tinggal sedikit untuk pulang kampung.

Nyatanya mereka tidak bisa beristirahat karena harus memenuhi undangan Gubernur Jawa Tengah pada Senin, 22 Mei 2023 silam.

Tampak  kelelahan masih menggelayut di wajah para penggawa Timnas Indonesia U-22 tersebut.

TMereka juga tidak kuasa menolak karena yang mengundang adalah yang punya kuasa. Belum lagi budaya sungkan yang masih kental. Jadilah mereka datang ke undangan tersebut. 

Exit mobile version