“Ini (tidak dimainkannya Quang Hai) menjadi sesuatu yang tidak kita lihat dalam 2 tahun lalu, saat PHS masih melatih.
“Terlalu banyak pemain muda yang ditugaskan mengatasi tekanan di lapangan. Lihat situasinya dalam pertandingan, kita bisa lihat hanya 20% keberuntungan, dan 80% usaha.
“Sekarang, jangan bicarakan soal hasil laga tapi lihat di masa depan. Sebagai orang Eropa saya melihat bahwa pelatih Troussier memiliki kesulitan dalam memimpin Vietnam.” Ujarnya.
Tak butuh waktu lama, beberapa jam setelah rekor kekalahan ini tercipta, federasi Vietnam (VFF) memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Philippe Troussier.
Hal ini diberitakan langsung di sejumlah media di Vietnam, salah satunya akun Instagram @goalvietnam.
Selama melatih Vietnam dalam beberapa bulan, pelatih berkacamata ini telah menorehkan beberapa rekor buruk dengan skuad asuhannya.
Diantaranya seperti kalah dalam 3 pertandingan berturut-turut lawan Indonesia, penurunan rank FIFA yang drastis dari 100 dunia ke-115. Dan yang terburuk kalah untuk pertama kalinya saat bertanding lawan Timnaa Indonesia di stadion My Dinh dalam 20 tahun terakhir.
Tak heran dengan rentetan catatan buruk di atas banyak pengamat dan fans bola Vietnam yang meminta agar Philippe Troussier dipecat sejak bulan Januari lalu.