Timnas Indonesia sudah melakukan persiapan menuju ajang Piala Dunia U-17. Kini, sejumlah pemain muda akan dicari untuk tampil dalam ajang tersebut.
PSSI telah menggelar seleksi tahap pertama dengan memanggil sebanyak 34 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Dari 34 pemain tersebut, enam di antaranya adalah pemain diaspora yang bermain di luar negeri.
Keenam pemain tersebut adalah Welber Jardim (Brasil), Madrid Augusta (Belanda), Mahesa Ekayanto (Belanda), Staffan Qabiel Horrito (Spanyol), Aaron Liam Suitela (Australia), dan Aaron Nathan (Jerman).
Dari keenam pemain diaspora tersebut, hanya tinggal Welber Jardim yang dikabarkan masih mengurus izin kepada klubnya, Sao Paulo, sebelum menuju Indonesia.
Tak Ada Jaminan
Meski enam pemain diaspora tersebut sudah mendapatkan pengalaman bermain di luar negeri. Namun, tidak ada jaminan bagi mereka untuk langsung masuk ke dalam skuad final yang akan berlaga di ajang Piala Dunia U-17.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji. Ia mengatakan, semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing memperebutkan tempat di timnas Indonesia U-17.
“Kalau memang itu bagus, kita pakai. Kalau enggak layak, ya kita kembalikan lagi,” kata Sumardji kepada awak media, Minggu (16/7/2023).
Sumardji mengatakan, saat ini staf kepelatihan juga sedang melakukan seleksi di 12 kota seluruh Indonesia. Hal ini untuk menemukan bakat-bakat pemain muda lokal.
Sampai akhirnya, mereka menemukan pemain yang benar-benar dibutuhkan untuk kemudian menjalani pemusatan pelatihan (training center) di Jerman dan Qatar.
“Sehingga nanti akan terpilih 40 anak yang betul-betul siap untuk kita bawa ke pemusatan latihan di Jerman dan Qatar,” pungkas Sumardji.
Sementara itu, pelatih timnas Indonesia U-17, Bima Sakti juga telah mengungkapkan, sistem seleksi akan menerapkan promosi dan degradasi.
Setiap pekan, tepatnya pada hari Sabtu, para pemain akan melakukan latih tanding selama 2×20 menit untuk menguji fisik dan permainan tim.
“Saya akan memilih pemain yang terbaik dan sesuai kriteria yang saya tentukan. Kalau memang mereka bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada ya akan saya ambil,” ungkap Bima.